preview :
Lagi-lagi penyesalan datang menghampiri Mr. Pratama yang sekarang hanya dapat terduduk sambil menangis di dekat motor milik anaknya tersebut. Satu-satunya jalan untuk menebus kesalahannya adalah membawa Rian kembali dan apapun akan Mr. Pratama lakukan untuk itu.
*******
Sesudah mandi, Rian langsung menuju ruang makan untuk sarapan. Seperti kata Seulgi, semua makanan sudah tertata rapi di meja makan tapi mungkin Seulgi memiliki penyakit suka menghiperbolakan sesuatu, buktinya maksud kata 'semua' yang diucapkannya merujuk pada roti dan sereal yang memang sudah ada di atas meja makan. Miris Rian tu, percuma punya rumah segede gelora bung dengan jumlah pelayan yang udah kayak pendemo di gedung DPR kalo menu sarapan dirumah Aristo cuma roti sama selai. Warteg dekat sekolah Rian pasti menangis melihat ini.
Dulu memang Rian tidak pernah sarapan dirumah lamanya, biasanya Rian bakal ke rumah Dadang buat mengemis makanan atau paling mentoknya makan nasi uduk depan sekolahnya, tapi ini bukan rumah lamanya, disini gak ada keluarga kecil ayahnya yang bikin mata Rian iritasi, ataupun wajah masokis pelayannya yang bikin Rian gak napsu makan tapi kenapa menunya malah membuat miris. Lalu kemana perginya puluhan pelayan yang kemarin menyambutnya dan Aristo.
Arggh kesel Rian tu, masa dia masak sendiri. Itu mah bukan masak namanya tapi ajang membakar rumah Aristo, masak air aja pancinya gosong apalagi bikin omlete. Mau mesen grab tapi gak punya handphone, mau keluar tapi Rian yakin diluar ada anak buah Daniel yang ditugaskan untuk memastikan dia tidak kabur. Tidak manusiawi sekali tuan Aristo yang terhormat itu.
Akhirnya setelah berusaha menggunakan serpihan otaknya yang hampir terkikis habis dan tidak menemukan titik terang, Rian memustuskan buat balik tidur saja, siapa tau mimpiin nasi goreng atau mungkin kebab.
Baru menaiki beberapa anak tangga, langkahnya terhenti ketika netranya menangkap gadis cantik tunangan Aristo yang hendak turun sambil membawa koper.
"Rian, bisa bantu aku menurunin koper gak? maaf ngerepotin" tanyanya sambil menujuk kearah koper besar berwarna merah miliknya yang kira-kira berukuran 47x32x73 cm. Ayolah Rian bahkan belum makan dari kemarin sore dan sekarang dia harus merangkap menjadi kuli koper. Takdir sepertinya memang sedang bermain-main dengannya.
"Tentu saja bisa" ujar Rian sambil tersenyum yang kemudian melangkah dengan cepat kearah Natalie kemudian langsung menenteng koper Natalie menuruni tangga. Seperti idealnya sebuah koper dimana memiliki ukuran yang berbanding lurus dengan beratnya, koper Natalie ini bisa dibilang koper terbesar di brandnya jadi otomatis beratnya juga mengikuti. Tapi Rian gak mau keliatan lemah di depan cewek cantik, malu sama adiknya Rio. Dengan sisa tenaganya Rian ngangkat koper Natalie dan untungnya sampai di bawah dengan selamat.
"Makasi banyak ya Rian" ujar Natalie tersenyum sambil mengusak gemas rambut Rian. Ini nih kelemahan Rian. Udah cantik, baik, apalagi kalo senyum, beh bikin bunga aja minder liatnya, kan jadi pingin memiliki Rian tuh. Tapi kalo inget pawangnya bikin Rian sadar apalah arti seorang serbuk ciki ini dimata Natalie.
Belum beberapa menit, Seulgi diikuti pelayan lainnya langsung mengerubuni keduanya. Apa-apaan, konspirasi macam apa ini, kalo bisa Rian mau minta tolong ewing HD buat ngebahas konspirasi ini di youtube channelnya. Ntar judulnya "Misteri peristiwa pembantu jadi majikan, majikan jadi pembantu" atau bisa juga di jadiin judul sinema pintu taubat berjudul "Azab mendzolimi anak yatim, mati diseruduk drone"
"Nona biar saya bantu memasukan koper nona ke dalam mobil" Ujar seulgi sambil membungkuk hormat pada Natalie. Nataliepun hanya mengangguk tanda mengiyakan. Dengan gerakan cepat Seulgi langsung membawa koper Natalie dibantu oleh beberapa maid lainnya dan dalam hitungan detik langsung menghilang dari pandangan Rian.
![](https://img.wattpad.com/cover/153943036-288-k618311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil meet Hacker [bxb]
RomanceAristo Bryan Alvaron Seorang boss mafia dengan sejuta pesonanya harus berurusan dengan remaja tanggung dengan sikap nyeleneh dan kadang gak tau malu. Bagaimana juga sang boss mafia menyikapi perasaan asing dan keposesifannya yang muncul hanya keti...