Azriel menoleh kebelakang karena ia dan Oliv duduk terpisah. Ia yang duduk bersama Gino sementara Oliv bersama Maudy.
Kepalanya menoleh pada Gino yang kini tertidur, menyandarkan kepala pada jendela. Sebelum akhirnya kembali menoleh kebelakang melihat Oliv.
Azriel harus memutar otak agar dirinya bisa duduk dengan Oliv tanpa membiarkan Maudy dan Gino duduk bersama jika saja ia ingin bertukar tempat.
"Arland, Ar!" Panggil Azriel pada teman didepannya membuat yang dipanggil oleh merespon.
"Apaan?"
"Tukeran tempat ya? Gue sama Cintya lo sama Gino." Pinta Azriel membuat Arland kebingungan.
"Maksudnya?" Bukan Arland yang menyahut tapi Cintya sendiri.
Azriel menggaruk tengkuk nya tidak enak dan memberikan cengiran khasnya. "Gue mau duduk sama Oliv tapi Maudy sama Gino gaboleh disatuin."
Arland dan Cintya saling tatap sebelum akhirnya mengangguk setuju. Lagipula, mereka tau jika Gino selalu berkata kasar pada Maudy jadi biarlah sepasang kekasih itu berjauhan sementara di bus.
"Maudy, sini!" Seru Cintya pada Maudy membuat Oliv dan Maudy sendiri terheran.
Maudy menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"
"Yaiya lo, emang ada nama Maudy lagi disini? Kan engga. Sini!"
Oliv yang tidak tau ada apa berusaha menahan Maudy tapi melihat Azriel yang datang membuatnya langsung paham. Keinginan menahan Maudy pun ia urungkan, membiarkan Azriel yang menduduki kursi sahabatnya itu.
"Ribet banget gara-gara gue pengem duduk sama lo." Gerutu Azriel.
Oliv tersenyum tertahan lalu mendekat pada pemuda itu. "Cie mau sama gue terus. Jangan-jangan suka lagi nih?"
Azriel hanya menatapnya dan menguap, melihat Azriel yang menguap tangan Oliv pun naik untuk menutup mulut pemuda tinggi itu.
"Laler masuk, koid lo." Dengus Oliv, Azriel kontan melukiskan senyum manisnya pada Oliv.
Tanpa aba-aba, Azriel langsung merebahkan kepala nya dibahu Oliv dan menaruh tangan gadis dikepala nya.
"Gue ngantuk, pinjem bahu lo."
"Gamau, berat kayak dosa Haikal."
"Kan gue gak nanya, udah diem."
Bukannya diam, Oliv malah mengoceh banyak hal membuat Azriel mengurungkan niat untuk terlelap, masih dengan posisi bersandar dibahu Oliv, dapat Azriel lihat jika gadis itu tersenyum usil karena membuatnya batal untuk tidur.
"Gue lem juga nih mulut, cerewet banget sih?" Gemas Azriel mengapit bibir Oliv dengan tangannya.
Oliv melepaskan tangan itu dengan kesal. "Iiih apaan sih? Makanya jangan tidur, kan gue bosen." Keluhnya.
Baru saja akan kembali mengoceh, tiba-tiba Azriel mengucapkan kalimat yang berhasil membuat Oliv untuk bungkam.
"Lo bawel banget, apa gue cium aja kali ya biar diem?" Gurau Azriel tapi sukses membuat Oliv diam dalam keadaan tegang.
Melihat hal itu, sontak tawa pun tercipta dari Azriel. Wajah tegang Oliv membuat dirinya terbahak, menggemaskan sekali pikirnya.
"Tegang banget, baru juga diomongin belum dilakuin." Azriel semakin gencar menggoda Oliv, biar saja kan ia tidak mau baper sendirian selama ini.
"AZRIEL GUE PUKUL LO YA?!"
"Oliv? Ada apa?"
"Eh? Engga bu engga, ini Azriel katanya mau pipis dibotol."
🤍🖤🤍
Sesampai ditempat tujuan yaitu perkebunan teh, semua murid langsung berkumpul bersama, bebas dengan siapa saja yang penting tidak terpisah jauh dari rombongan.
"Senjaaa!"
Senja menoleh ketika panggilan panjang memanggilnya, bukan nya ia merasa kegeeran tapi entah mengapa Haikal akhir-akhir ini sering sekali menempel duluan padanya.
Kan Senja jadi senang.
"Iya Haikal? Kenapa sih berisik banget?"
"Gapapa, mau sama lo aja. Abisnya daritadi gue dimaki terus sama Darel." Adu Haikal dan langsung menggenggam tangan Senja yang terasa kecil digenggamannya.
Gawat, jantung Senja tidak baik-baik saja dengan semua perlakuan Haikal padanya.
Sembari mendengarkan sedikit kalimat dari guru pengawas, Haikal mengerjap ketika ada kupu-kupu kecil berwarna putih yang hinggap digenggaman nya dan Senja.
Senja pun ikut menunduk dan diam agar kupu-kupu itu tidak terbang. "Kupu-kupu, ih cantik." Gumamnya dengan senyum yang menggemaskan.
Semua nya perlahan pergi untuk menelusuri perkebunan teh, sementara Haikal dan Senja tetap diam mengamati kupu-kupu berukuran kecil itu.
"Senja." Panggil Haikal.
Senja pun sedikit mendongak dan menemukan jika Haikal pun menatapnya tulus, hanya tatapan yang Haikal berikan pada seorang Senjana.
"Lo kenapa natap gue gitu banget?" Cicit Senja, ia salah tingkah tapi berusaha terlihat biasa saja.
"Kalau gue bilang, gue suka sama lo.. Salah gak?"
- TBC -
.
.
.
Mana mungkin gak dibolehin sama Senja, Kal😭
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 8TEEN
Fanfiction𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊 𝐟𝐭 𝐁𝐎𝐘𝐒 Apa yang empat gadis ini lakukan dimasa putih abu-abu nya? Memiliki kekasih lalu merubah hidup menjadi genre romance? Atau menikmati hidup dengan kadar kewarasan sedikit menjadikan hidup genre comedy? Start : 19 agus...