"Den lo sakit ya? Dari waktu camping bahkan pulang kek gini lo jadi banyak diem." Semua nya menoleh kearah Raden dimana pemuda itu hanya tersenyum tipis.
"Engga, gapapa kok."
Maudy meraih dagu Raden lalu meraba keningnya. "Kamu sakit?"
"Engga Maudy, aku engga sakit." Memang benar Raden tidak menderita penyakit apapun, hanya saja sejak beberapa hari yang lalu perasaan nya selalu tidak nyaman.
"Aku anterin pulang, ayo."
Seperginya Maudy dan Raden, Haikal menggeleng heran. "Raden kalau kayak gitu artinya ada yang ngeganggu pikiran dia gak sih?"
"Biasanya." Sahut Azriel.
"Tapi apa ya?"
"Belah noh otak Raden biar lo bisa liat apa yang dia pikirin." Ujar Gino, berjalan kearah parkiran sekolah dimana motornya berada.
Haikal mendesis geram lalu berseru. "Cie naik motor sendiri, gak ada yang dibonceng!" Ledeknya yang dibalas acungan jari tengah dari Gino.
Senja tertawa dan memukul bahu Haikal untuk berhenti meledek Gino. "Udah ah, ayo pulang kata kamu kangen sama Alea."
"Iya juga, ayo!"
🤍🖤🤍
Sesampai dirumah Maudy, Raden melepaskan helm nya lalu tersenyum hangat pada gadis itu.
"Lesu banget muka nya, kecapean ya?" Tanya Raden, membiarkan Maudy membawa tangannya menuju pipi lalu bersandar dengan mata terpejam.
"Ehm, cape banget. Mau tidur aja rasanya."
Raden mengelus pipi Maudy dengan ibu jarinya, tiba-tiba ia teringat satu hal dan mengeluarkan sesuatu dari kantung tas nya.
"Sebentar sayang." Maudy pun melihat Raden yang tengah menunjukan sebuah kotak kecil yang ternyata berisikan sebuah liontin.
"Mau ngasih pas camping tapi takut hilang. Jadi sekarang aja." Ujar Raden memberitahu.
Maudy mendekat pada Raden ketika pemuda itu membuka bandul liontin yang ternyata ada foto mereka berdua. Senyum Maudy merekah, Raden benar-benar mampu meluluh-lantakan hatinya.
"Bucin banget, suka!" Gemas Maudy menarik pelan pipi Raden yang dibalas kekehan ringan.
"Pake terus ya? Kalau aku gak ada, liat aja fotonya." Maudy terheran ketika Raden berbicara seakan ingin pergi saja darinya.
"Kamu kenapa? Mau ninggalin nih ceritanya? Eh tunggu, kamu gak sakit kan?"
Maudy diserang rasa panik luar biasa, yang sering ia baca dinovel atau menonton biasanya jika ada adegan begini tandanya orang itu sedang sakit keras.
"Engga Maudy yaampun, aku gak sakit kamu bisa tanya sama mamah. Aku sehat kok tenang aja." Raden tau apa yang Maudy pikirkan, maka dari itu ia langsung membantah.
Memang benar, Raden sehat sangat sehat malah hanya saja ia merasakan perasaan yang tidak enak, terasa menjanggal dan ia tidak tau pasti apa itu sebenarnya.
"Ya abisnya kamu ngomong gitu."
"Tapi ya Dy.."
"Tapi apa?"
"Feeling aku belakangan gak enak, kayak apa ya? Gak enak aja gitu bawaannya. Kamu gak ada niatan ninggalin aku kan?" Tanya Raden membuat Maudy kaget mendengar hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 8TEEN
Fanfiction𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊 𝐟𝐭 𝐁𝐎𝐘𝐒 Apa yang empat gadis ini lakukan dimasa putih abu-abu nya? Memiliki kekasih lalu merubah hidup menjadi genre romance? Atau menikmati hidup dengan kadar kewarasan sedikit menjadikan hidup genre comedy? Start : 19 agus...