"Jadi cowo gue."
Anggota Eros yang tengah berkumpul didekat sungai pun tersedak cemilan yang mereka makan, bahkan Haikal ingin menyebur keair saja rasanya.
"HEH? KESAMBET LO YA?"
Kiara hanya melirik Haikal jengah, dengan satu tangan yang dimasukan kedalam saku, satu nya lagi memutar setangkai bunga mawar yang ia petik.
"Ki?" Darel menahan nafas, kaget karena Kiara tiba-tiba meminta nya menjadi kekasih gadis itu.
"Waktu itu lo nanya, boleh gak jadi cowo gue? Ya sekarang gue jawab, boleh. Makanya jadi cowo gue, mau gak? Dalam hitungan kelima-"
Darel langsung berdiri dan menarik Kiara dalam dekapan nya, Haikal yang tidak mau melewatkan moment pun langsung mengambil ponsel Gino yang tengah anteng memakan chitato.
"Hp gue onta!"
"Pinjem kali! Pelit amat si!"
Kiara tersenyum tipis sementara Darel menghela nafas lega. Ia jadi beruntung karena kemarin sempat demam, jadi Kiara bisa luluh bahkan mau menjadi kekasihnya.
"Udah anjir pelukan nya, gue kan jadi iri." Dengus Haikal melempar ponsel Gino pada pemiliknya yang untung saja tertangkap.
"Asem, untung gak nyebur." Sungut Gino kesal, Haikal dan tingkah semena-mena nya memang minta dihajar.
"Makanya, cari cewe." Celetuk Azriel pada Haikal.
Haikal terbahak, sementara Kiara dan Darel sudah melepaskan pelukan mereka. Duduk bersama sambil berkumpul dengan Kiara satu-satunya gadis disana.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya Darel heran."Darel udah sama Kiara, Raden udah sama Maudy. Lo berdua tuu cari cewe sana! Jangan ngecengin gue mulu!" Seru Haikal membuka bungkus permen milkita rasa stawberry.
"Dih? Lo kan juga gak ada cewe." Balas Gino, ia pun menendang betis Haikal. "Bagi permen, yang coklat tapi jangan melon."
"Didiemin ngelunjak dipukul metong. Nih makan bekas mulut gue sekalian." Gino mendelik jijik ketika Haikal mengeluarkan permen dari mulutnya.
"Sorry dorry strawberry ya bapak Gino, gue udah punya gandengan lah yaw!" Ujar Haikal alay, memainkan kuku ala-ala banci.
Azriel mengerjap. "Siapa yang mau sama modelan Oli London?"
Mendengar hal itu, sontak Kiara terbahak sambil menyandarkan kepala nya pada bahu Darel. Ternyata, Azriel yang biasanya pendiam memiliki selera humor yang bagus.
"Kiara cantik kalau mukanya gak jutek." Puji Raden.
"Apanih?!" Seru Haikal sok histeris.
Kiara tersenyum dan mengangguk. "Makasih Raden."
Jika yang mengatakan hal itu adalah Haikal atau Gino sih, Kiara akan langsung menyemprot mereka dan mencaci dengan kata buaya.
Tapi ini Raden, lelaki itu bukan lelaki kerdus ya walau sifatnya yang friendly kadang membuat orang salah paham.
"Ngomong-ngomong, siapa cewe lo?" Tanya Darel pada Haikal.
Haikal tersenyum lebar dan menunjuk saat ada Senja yang lewat membawa kayu bakar bersama teman nya yang lain. "Tuh, cewe gue. Cantik kan?"
Mereka pun menoleh dan kaget saat tau orang itu adalah Senja, terutama Kiara. Ia senang akhirnya Senja dinotice oleh Haikal bahkan sampai berpacaran.
"Akhirnya setelah sekian lama kenotice juga.." Ujar Kiara pelan yang dapat mereka dengar tentu saja.
"Heh? Dinotice?" Heran Haikal.
Kiara mendongak pada Haikal yang berdiri sementara ia duduk bersama Darel. "Iya, duh diem ya lo.. For your information, Senja duluan yang suka sama lo dari lama."
"Dari kapan?"
"Kelas 10."
Senyum Haikal semakin lebar saja mendengarnya. "Si anjir kok gak pernah ngasih tau sih?!" Protes Haikal pada Kiara.
"Ya ngapain juga? Lo nya kan buaya."
"Rel, izin nyeburin Kiara kesungai ya?"
Darel menatap Haikal dengan ekor mata yang tajam. "Lo dulu sini yang gue lempar kesungai." Balas Darel dengan nada yang tenang.
"Pj nya jangan lupa." Peringat Gino. Tajir-tajir begitu siapa sih yang tidak suka gratisan?
"Ntar gue traktir ditongkrongan deh."
"Gue ikut." Kata Kiara dan menoleh pada Darel, Darel mengangguk sambil mengacak pelan rambut gadis yang kini menyandang sebagai kekasihnya itu.
"Ajak Oliv sama Maudy sekalian. Makan mie ayam ditongkrongan enak kali ya?"
"Lo nya aja yang kere anjing." Balas Gino lagi.
"Syukur-syukur gue traktir ya bagong, kalo gamau lo gue blacklist aja dari daftar banje."
"Banje apaan?" Heran Raden.
"Bantuan peje."
"Si goblok." Cerca Azriel dan terkekeh bersama yang lain.
Raden mengepalkan tangan dan menaruhnya didada, Azriel yang melihat hal itu menukika alisnya heran.
"Lo kenapa?" Bisik Azriel menyenggol bahu Raden.
Raden menoleh dan tersenyum paksa. "Gapapa kok."
Perasaan gue gak enak, gatau kenapa.
- TBC -
.
.
.
JUJUR SUKA BANGET SAMA KAPAL BRIGHT × ROSIE!! Pengen layarin mereka lagi dibook yang lain shshsh
FYI, ini mau ending loh hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 8TEEN
Fanfiction𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊 𝐟𝐭 𝐁𝐎𝐘𝐒 Apa yang empat gadis ini lakukan dimasa putih abu-abu nya? Memiliki kekasih lalu merubah hidup menjadi genre romance? Atau menikmati hidup dengan kadar kewarasan sedikit menjadikan hidup genre comedy? Start : 19 agus...