Sunshine 24

638 99 39
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

☀️☀️☀️

Bagi Xiao Zhan saat itu, ruangan karaoke mendadak berubah menjadi sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Xiao Zhan saat itu, ruangan karaoke mendadak berubah menjadi sangat dingin. Rasa cemas merayapi pembuluh darah sewaktu jemari Lay menelusuri wajahnya.

“Mr. Lay, jangan begini. Aku harap kita hanya berhubungan sebagai teman. Aku benar-benar minta maaf,” sambil berusaha menjauh, Sean terus mencoba untuk memberi produser muda itu pengertian.

Lay kembali mendekat. “Kenapa, Sean? Apa kau tidak menyukaiku? Atau kau sudah mempunyai seseorang dalam hidupmu?”

Xiao Zhan merasa pertanyaan itu menjadi jalan baginya untuk mengatakan semua.

“Anda benar, Mr. Lay. Aku memiliki satu nama di hatiku,” senyuman Xiao Zhan terulas. “Jadi – aku minta maaf, aku tidak bisa menerima perhatianmu.”

Kekecewaan Lay begitu besar, namun ia masih ingin berusaha meskipun tahu kalau pria manis itu terus menolaknya.

“Siapa dia, Sean? Apa aku mengenalnya? Atau kau hanya mengarang cerita untuk menolak perasaanku?”

“Buat apa aku berbohong, Mr. Lay? Orang itu benar-benar ada.”

“Tapi, Sean – tidak ada salahnya kan aku mencoba? Asal kau memberiku kesempatan, aku akan mencintai dan menyayangimu sepenuh hatiku. Sean – “

Lay merangsek semakin maju, mendesak Xiao Zhan ke sudut sofa hingga tidak ada rongga lagi buat Xiao Zhan untuk menghindar. Jemarinya yang menyentuh pipi halus pria manis itu semakin berani bertindak.

Ia menyentuhkan ibu jari pada bibir tipis Xiao Zhan yang mengundang keinginan kuat dalam dirinya. Bayangannya sudah begitu jauh untuk merasakan bibir itu di dalam kuasanya.

Xiao Zhan merasakan tubuhnya semakin tegang disertai debaran yang memompa jantungnya berdetak lebih cepat. Dalam momen yang sangat menentukan itu, ia seolah berada dalam keadaan hidup dan mati. Dia lebih rela melanggar janji yang tidak ingin melepas penutup matanya daripada harus disentuh oleh orang lain.

Pria manis itu nyaris menarik lepas kain putih yang menutup matanya waktu merasakan hembusan hangat nafas Lay di depan wajah.

Namun hal itu tidak terjadi saat dua orang yang menerobos masuk mencegah tindakan Lay.

“Xiao Zhan?!”

Produser muda yang sesaat hilang kendali itu hampir saja mencium bibir tipis Xiao Zhan. Ia terperangah waktu mendengar seseorang memanggil nama pria manis itu dengan nada khawatir.

Tergesa ia berpaling ke arah pintu tebal ruangan, setengah berkerut bingung ia melihat sosok yang begitu terkenal di dunia bisnis diiringi Crystal yang mengikuti dari belakang. Raut muka gadis itu terlihat cemas.

Lay bergerak mundur lantas bangkit berdiri menyambut Liu Haikuan yang memperlihatkan ketegasan melangkah masuk menghampiri dirinya.

“Mr. Liu – Anda?”

sυηsнιηє ιη 𝘉𝘦𝘪𝘫𝘪𝘯𝘨 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang