🌼 Happy Reading 🌼
☀️☀️☀️
Tanpa terasa waktu terus berlalu, dua bulan sudah semenjak Xiao Zhan memutuskan menutup kedua matanya dengan penutup putih. Mengeraskan hatinya untuk tidak larut dalam kesedihan dan kesepian karena menjalani hidup tanpa kehadiran kekasihnya.
Haikuan yang tidak bisa menghalangi tekadnya pun hanya bisa menerima meskipun sudah mendatangkan orangtua pria itu untuk mengubah keputusannya. Setiap hari ia hanya bisa melaporkan keadaan Xiao Zhan pada adiknya.
Wang Yibo mencoba menjalani kehidupan barunya dengan tenang. Walaupun dia belum bisa melakukan apa-apa yang bisa mengisi waktunya, hanya bisa mengurus taman di halaman sampingnya dibantu oleh Shanshan.
Seperti sore itu, dia sedang mencoba menyiram bunga matahari yang ada di taman, sementara Shanshan berdiri di sebelahnya.
"Bunga mataharimu sangat cantik, Yibo," mendadak terdengar satu suara menyentuh pendengarannya.
Haikuan muncul dari pintu samping, melangkah ke arah adiknya yang tengah berdiri bersama pelayan wanita yang selalu mendampingi.
"Ge?"
Wang Yibo berpaling ke sumber suara, sedikit kaget karena tidak mendapat kabar terlebih dulu tentang kedatangan kakaknya. Ia lalu menyerahkan alat penyiram bunga pada Shanshan.
Pelayan wanita itu langsung masuk ke dalam rumah.
Haikuan tersenyum dan langsung memeluk adiknya. "Kau terlihat baik," ujarnya senang.
Lantas membimbing adiknya masuk ke dalam ruang tamu. Mereka menghempaskan diri di kursi sofa, duduk bersebelahan.
"Kenapa mendadak datang? Gege meninggalkannya sendiri?" Yibo sedikit mengerutkan kening, mengingat kekasihnya yang ada di kediaman Wang.
"Tidak apa-apa. Ada Fanxing yang menemani juga Crystal. Atau kau tidak mau bertemu kakakmu?"
"Bukan begitu, Ge.."
Haikuan tersenyum tipis. "Dia baik-baik saja, jangan khawatir."
"Aku senang dia bisa kembali bangkit dan bermain musik," Yibo mengulas senyum.
Lima menit kemudian, Shanshan membawakan dua cangkir kopi, uapnya mengepul mengeluarkan aroma adiktif.
"Dia merindukanmu," Haikuan meraih cangkir kopi dan melirik adiknya yang tersenyum tipis.
"Kau benar-benar tidak akan menemuinya lagi?" imbuhnya sambil membawakan cangkir dan mendekatkannya pada tangan Yibo.
"Kami berdua hanya akan terlihat seperti pasangan menyedihkan. Dengan berada langsung di sampingnya, kesedihanku akan semakin menyakitkan."
Haikuan terdengar menghela nafas. Sesaat menikmati kopinya meresapi rasa nyaman yang disentuh lidahnya.
"Dia sekarang menjadi sosok yang berbeda. Begitu tenang dan kadang menakutkan. Tidak banyak bicara dan hanya tersenyum disaat dia perlu mengeluarkan senyumnya. Aku tidak mengerti dengan perubahannya," Haikuan setengah mengeluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
sυηsнιηє ιη 𝘉𝘦𝘪𝘫𝘪𝘯𝘨 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceApakah ikatan batin itu benar-benar ada? Pada awalnya Wang Yibo tidak terlalu mengerti tentang ikatan yang bisa merasakan apa yang dirasakan oleh seseorang, tetapi pertemuannya dengan Xiao Zhan langsung mengikat perasaan keduanya dalam satu ikatan b...