🌼 Happy Reading 🌼
☀️☀️☀️
Musim gugur pertengahan, cuaca semakin buruk. Matahari hanya bertahan beberapa jam dan langsung tergantikan oleh awan hitam yang menggelayut.
Pagi itu, disaat cahaya matahari masih bertahan menyinari bumi, Crystal yang sudah ada jadwal untuk rekaman tidak bisa menemani seniornya untuk ke rumah sakit.
Dia pun menghampiri Xiao Zhan yang sedang duduk di sofa ruangan samping, menikmati hembusan angin pagi yang menyeruak masuk dari pintu kaca yang terbuka.
“Sean ge, aku harus pergi. Tadinya aku ingin menemanimu ke rumah sakit,” ia berdiri di dekat seniornya.
Xiao Zhan hanya menampilkan senyum maklum. “Tidak apa-apa, Crystal. Kau harus melakukan rekaman, maaf kau sementara harus mengurus semuanya sendiri.”
“Jangan terlalu banyak berpikir, istirahat saja. Oh ya, Mr. Kim mengirim salam, dia selalu menunggu Sean ge kembali,” Crystal meraih tangan Xiao Zhan.
“Dia sangat baik,” senyum pria manis itu terlihat sedih. “Sampaikan padanya, aku pasti akan kembali walaupun tidak bisa tampil seperti dulu.”
“Dia hanya ingin Sean ge kembali, bagaimanapun kondisinya. Aku tahu kau bisa,” Crystal memandangi wajah seniornya yang sedikit pucat. Hatinya merasa sakit melihat keadaan pria yang berusaha terlihat kuat.
“Yuan jie,” panggilan suara anak muda membuat Crystal berpaling dan melihat Fanxing melangkah menghampiri.
Crystal pun bangkit dan kembali berpamitan pada Xiao Zhan.
“Fanxing sudah datang, aku berangkat, Sean ge.”
“Hmm, hati-hati,” Xiao Zhan mengangguk sambil memberikan senyum manisnya.
Sepeninggal mereka, Xiao Zhan kembali membisu. Hanya bisa menunggu waktu untuk berangkat bersama kekasihnya. Satu minggu lebih ia menjalani kehidupan dalam gelap, hal yang belum siap ia lakukan, bahkan mungkin tidak akan pernah siap. Namun tetap harus ia hadapi.
Dia berusaha untuk tetap terlihat tegar di depan kekasihnya, apalagi setelah mengetahui kalau Wang Yibo merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi padanya.
Baginya sekarang, asal pemuda tampan itu selalu ada di sisinya, ia bisa menghadapi semuanya. Walaupun memang sulit dan berat, namun dengan dukungan dan kasih sayang yang diberikan Wang Yibo padanya membuat dirinya sedikit demi sedikit mampu melewati kegelapan itu.
Sesaat Xiao Zhan menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan sampai ia mendengar suara langkah kaki mendekat.
Dan ia sangat mengenali langkah tersebut.
“Yibo..” senyumannya terpatri membingkai wajah manis yang tidak pernah pudar walaupun sedikit pucat.
Menyadari seseorang duduk di sampingnya, Xiao Zhan berpaling dan mendapati satu kecupan lembut mendarat di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sυηsнιηє ιη 𝘉𝘦𝘪𝘫𝘪𝘯𝘨 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceApakah ikatan batin itu benar-benar ada? Pada awalnya Wang Yibo tidak terlalu mengerti tentang ikatan yang bisa merasakan apa yang dirasakan oleh seseorang, tetapi pertemuannya dengan Xiao Zhan langsung mengikat perasaan keduanya dalam satu ikatan b...