Sunshine 11

789 129 15
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

☀️☀️☀️

Hari Belanja itu akhirnya terlewati walaupun penuh dengan ketegangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Belanja itu akhirnya terlewati walaupun penuh dengan ketegangan.

Wang Yibo merasakan lelah luar dalam, namun usahanya tidak sia-sia. Penjualan mereka melesat naik dengan permintaan konsumen yang melonjak. Bahkan perusahaan Xin Rui pun hanya beda tipis di bawah mereka.

Pemuda tampan itu mendapat ucapan selamat karena mampu membuat produksi bajunya tidak berhenti dengan desain yang berbeda. Di samping itu, perusahaan Wang tentu semakin mendapatkan tempat di industri fashion.

Setelah satu minggu tidak beristirahat dengan benar dan selalu lembur, akhirnya Wang Yibo ambruk karena kondisi tubuhnya melemah. Dia pun hanya bisa terbaring seharian setelah kesuksesannya memenangkan pertarungan di Hari Belanja.

Liu Haikuan yang khawatir karena adiknya sama sekali tidak memberitahu Xiao Zhan, akhirnya mengambil inisiatif. Dia yakin disaat seperti itu, adiknya memerlukan kehadiran seseorang. Apalagi dirinya masih harus menghadapi Fashion Week sekota Beijing.

Sore yang mendung, gumpalan awan hitam terlihat menggantung seolah menyiapkan diri untuk mencurahkan airnya ke atas permukaan bumi.

Xiao Zhan menerima telepon dari Haikuan yang memberitahukan kalau Wang Yibo terbaring sakit di rumahnya.

“Aku akan kesana,” Zhan menutup panggilan dan bergegas menuruni tangga studio.

“Pantas dua hari ini dia tidak ada kabar, dia menyembunyikannya dariku,” setengah menggerutu Xiao Zhan memasuki sedan putih. Selang dua menit mobil Peugeot itu melaju ke kawasan Andingmen. Roda mobil itu berputar pelan diatas jalanan aspal yang hitam mengkilat.

Rintik hujan mulai membasahi kaca waktu mobil yang Xiao Zhan kendarai melewati jembatan Xiaojie. Dan saat ia memasuki Qinghe Residence, hujan pun turun deras. Sepuluh menit kemudian, Zhan memarkirkan mobil di pelataran rumah Wang yang dinaungi atap Polycarbonate ukiran rumit dibingkai baja hitam.

Xiao Zhan melewati pintu utama yang terbuka dan disambut pelayan rumah yang sudah diberi tahu oleh tuan rumah.

“Selamat sore, Tuan Muda Sean,” perempuan paruh baya itu menundukkan sedikit tubuhnya.

“Ah – ya sore.. Dimana Yibo?” Xiao Zhan langsung menanyakan kekasihnya.

“Tuan muda ada di rooftop.”

“Hujan-hujan begini sedang apa dia diatas?”

Xiao Zhan langsung menuju halaman samping, mengambil payung dan bergegas menaiki tangga. Dia pun menghampiri pintu kaca bangunan setelah meletakkan payung dan melihat kekasihnya sedang berbaring di sofa panjang.

“Zhan?”

Wang Yibo membuka mata saat mendengar pintu terbuka lantas beranjak bangun. Melihat pria manisnya melangkah mendekat lantas duduk di sebelahnya.

sυηsнιηє ιη 𝘉𝘦𝘪𝘫𝘪𝘯𝘨 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang