"Sekolah yang bener, belajar yang baik, jangan bolos."
"Siap, komandan. Anakmu ini tidak akan pernah bolos pelajaran setitik pun."
"Iya deh. Kalau raport kamu merah, jangan harap kamu dapat motor baru."
"Siap, komandan. Kalau begitu, pangeran berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Anak lelaki itu segera bersalaman dengan ibu dan ayahnya dan mengambil kunci motornya. Bersiap berangkat sekolah, namun tidak sendirian. Dia punya teman yang kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumahnya ini.
"Jeongwoo Dierja! Berangkat kuy!"
Baru beberapa menit dia teriak dari arah luar rumahnya, Jeongwoo keluar dari arah bagasi rumah bersama motornya.
"Wih, motor baru ya?"
"Bukan, motornya abang gue. Lagi keluar tuh."
"Emang lo di ijinin pake sama dia?"
"Iyalah. Masa enggak. Ayo berangkat."
"Balapan yuk. Mumpung agak pagi nih, jalanan pasti sepi."
"Boleh tuh boleh. Taruhannya apa?"
"Nggak usah pake taruhan, tapi ada hukuman kalau kalah."
"Apa tuh?"
"Gangguin si ketos cewek."
"Eh, beneran nih?"
"Yoi, berani nggak lo?"
"Ya iyalah. Ayo."
Jeongwoo memakai helmnya, begitupun temannya.
"Oh iya Haruto, kalau menang nanti apa hadiahnya?"
"Nanti lo tau sendiri. Ayo."
Haruto menancapkan gas dan berlalu meninggalkan Jeongwoo yang sedang menyalakan mesin motornya.
"Curang lo! Tungguin gue!"
Jeongwoo lalu melaju seketika mengejar Haruto yang tertawa di balik helm yang menutupi wajahnya. Sesekali berbalik menatap Jeongwoo yang juga tak kalah kencangnya.
"BYE, ADHINATHA HARUTO BIANTARA!"
Jeongwoo melaju beberapa meter darinya. Haruto juga tidak mau kalah pastinya. Segera dia menancap gasnya dan melaju secepat kilat. Di depan sana juga, Jeongwoo berusaha mati-matian untuk lebih cepat di banding Haruto yang sudah ada di belakangnya.
"Nah ini, pagi-pagi, udaranya segar. Nyaman buat paru-paru."
"Udah gitu, sepi lagi. Kan halu gue lancar gitu. Kayak, gue lagi syuting drama Korea."
Seorang siswi yang tengah mengendarai sepeda tengah memakai earphone, seolah-olah dia sedang syuting di Korea pada umumnya.
"Fiks, gue tiba lebih awal nih di banding Dohyon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Verleden [Revisi]
Historical Fiction[END] Niatnya tadi lagi wisata alam bersama teman-teman, malah terbawa ke masa lalu, tepat di masa penjajahan. Bagaimana bisa?! [Inspired from Novel Anak Rembulan : Gerombolan Semut Hitam karya Djokolelono] Start on 7th September 2021 End on 29th Ap...