tweeëntwintig

32 8 0
                                    

"KALIAN!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KALIAN!"

Kapitan Pratama, yang lebih singkatnya kita memanggil dia Pratama segera menjemput mereka.

Ya, mereka pulang dengan lengkap, tanpa kehilangan sama sekali. Walau luka berbekas pada tubuh mereka.

"RADEN?! KAU DARIMANA SAJA?! AKU MENCARIMU!"

"HARUSNYA KAU TIDAK MENINGGALKANKU SENDIRI DI HUTAN LEBAT DAN GELAP ITU!"

"TUAN RADEN!!"

Gurnito berlari ke pelukan Raden, melepas rindu setelah susah payah menyelamatkannya.

"Segera obati luka kalian, terutama Hendra. Dan ceritakan pada kami apa saja yang sudah kalian lalui."

Semuanya kini masuk ke dalam basecamp. Tapi, Cornelia masih menetap di luar. Dan Margaretha sadar akan itu.

"Cornelia? Kenapa hanya diam? Masuklah ke dalam."

"Ah, aku merasa tidak pantas untuk ikut bergabung dengan kalian ini."

"Tidak apa, kami menerima siapapun apa adanya."

Margaretha meraih tangannya dan mengajaknya masuk. Dan masing-masing dari mereka mulai mengobati luka-luka. Terkhusus untuk Hendra yang harus di jahit kakinya.

"Mengerikan sekali kakimu, Hendra. Ada apa hingga kakimu robek begini?" -raden

"Aku tergores sebuah besi tajam di dekat persembunyian. Aku tidak merasakannya lebih awal, namun saat berjalan, darahnya terus mengalir dan rasanya sakit." -hendra

"Apa prajurit Belanda tadi menolongmu?" -margaretha

"Ya, dia menolongku. Aku tidak paham apa perkataannya, jadi aku hanya bisa berbahasa isyarat padanya." -hendra

"Sangat keren! Dia bisa berbahasa Inggris, Belanda, dan juga isyarat. Benar-benar terpelajar." -haruto

"Siapa yang menolongmu?" -pratama

"Aku tidak kenal, aku tidak sempat menanyakan namanya. Dia menutup lukaku sesaat dengan perban dan mencari Cornelia dan Ardinatha." -hendra

"Jika kalian berusaha pergi lagi, kalian akan mendapatkan hukuman." -pratama

"Tak akan, Kapitan. Tujuan awal kami ke sana hanya untuk menyelamatkan Tuan Raden. Dan kini semua sudah lengkap." -jeongwoo

"Jangan lupa, Cornelia juga banyak membantu kami." -wonyoung

"Terima kasih, Cornelia. Sudah ikut membantu mereka menemukanku. Lantas, apa rencanamu ke depannya?" -raden

"Entahlah, Tuan. Mungkin aku harus kembali ke Belanda lagi." -cornelia

"JANGAN! Jangan kembali lagi ke sana. Tinggal saja bersama kami." -hendra

"Aku kurang yakin.." -cornelia

Verleden [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang