negentien

26 8 0
                                    

"Haruskah kita kembali ke sana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haruskah kita kembali ke sana?"

Gurnito, Hendra dan Margaretha masih berada di area Belanda. Namun cukup jauh dari istana Ratu Amber Van Cassa.

"Kita harus kembali. Aku yakin mereka masih terperangkap di sana."

Margaretha memasang sabuk hitam di tangannya, berjaga-jaga jika harus beradu fisik dengan prajurit. Gurnito menyiapkan senapan, dan Hendra dengan pistolnya.

"Kalian berdua, cari mereka di luar istana, aku akan cari ke dalam." -margaretha

"Hati-hati, kak. Pengawasan mereka ketat." -hendra

"Jika dalam bahaya, segera keluar dan lari." -gurnito

"Baiklah. Kalian pula begitu. Segera pergi saat mereka mengejar kalian." -margaretha

Mereka akhirnya berpencar ke arah yang berbeda. Hendra menuju barat, Gurnito ke arah timur, dan Margaretha ke istananya.

Hendra kini berada di arah barat kawasan ini. Di lihatnya beberapa basecamp, tempat peristirahatan tentara yang tengah berlatih, bersiap-siap untuk sebuah peperangan.

"Jaga keseimbangan! Jangan sampai terjatuh!"

"Kau terlalu cepat! Lambatkan langkahmu!"

"Langkahmu sendiri pula terlalu lambat! Percepat!"

"Jangan hanya berdiam di sana! Bergeraklah!"

Hendra menatap salah satu pemimpin dari regu pasukan lain. Namun anehnya, dia berbahasa Indonesia, bukannya berbahasa Belanda. Hendra ingat, mereka pastinya bekerja sama dengan Belanda untuk menghancurkan Indonesia.

"Benar-benar bukan bagian dari bangsa ini. Pengkhianat."

Hendra hendak pergi, namun ada satu hal yang menarik perhatian dan pendengarannya.

"Bagaimana dengan gadis muda yang Ratu kurung di penjara itu, Ketua?"

"Dia akan tetap di kurung, sampai hari penghukuman tiba."

Gadis? Siapa? Hendra mencoba mendekat untuk mencari beberapa tanda, siapa gadis itu.

"Gadis itu, dia bagian Belanda, bukan?"

"Sepertinya."

"Kenapa Ratu mengurungnya jika dia orang Belanda?"

"Kau gila? Ratu akan tetap menghukum siapapun, walaupun dia dari negara Ratu itu sendiri."

"Kau tahu namanya, Ketua?"

"Tidak. Untuk apa mengetahui namanya itu."

Pembicaraan mereka pun berganti. Hendra gagal mengetahui siapa gadis itu. Tapi rasa keyakinannya begitu besar. Dia yakin, orang yang mereka maksud adalah Wonyoung.


Verleden [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang