End

51.9K 2.1K 715
                                    

Aku up part akhir guys><

Maaf kalau ada typo^^

Semoga kalian suka:) selamat membaca, i love you<3

*

"Kak aku gak papa!" sentak Citra dengan menghempaskan tangan Abi.

"Cit, tapi kamu tadi di siram sama Abel!"

Citra menggeleng dengan cepat, "kak Abel gak salah kak! Dia gak sengaja!" bantahnya.

"Ck, kamu gak tahu sifat dia, Cit."

Citra tersenyum miris, "kakak yang gak tahu sifak kak Abel, dia gak salah apa-apa, dia gak sengaja! Harusnya kakak denge--"

Bug!

Bug!

Bug!

Tiga pukulan mengenai rangan Abi, siapa lagi pelakunya kalau bukan Abu sahabat dari Abel.

Abi tersungkur dengan darah di ujung bibirnya, Citra pun menutup mulutnya begitu terkejut.

"Maksud lo apa, anjing?!" marah Abi dengan menatap nyalang Abu.

Napas Abu memburu, dadanya naik turun, amarahnya sedang meluap-luap.

"Lo!" tunjuk Abu pada Abi yang sedang bangun di bantu Citra. "Enak-enakan di sini pacaran! Sedangkan istri lo lagi berjuang antara hidup dan mati buat ngeluarin anak lo!" teriaknya membuat Abi membisu.

"Ma-maksud lo?" tanya Abi dengan bingung, bagaimana bisa istrinya melahirkan sedangkan usia kandungannya baru menginjak tujuh bulan?

"Jangan pura-pura gak tahu! Lo sendiri yang udah dorong dia! Lo yang udah nyelakain dua manusia! Gak ngotak lo anjing!!" bentaknya lagi.

Abu sangat muak melihat Abi, dia sangat membenci laki-laki yang telah menyakiti sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

"Kalau terjadi sesuatu sama mereka berdua, gue gak segan-segan bunuh lo!" ancamnya.

Abi diam membatu, hatinya sesak bagai ada batu besar yang menghalangi, dia tidak menyangka, dia menyesal.

"Terserah lo mau temuin dia atau nggak, tapi jangan sampai lo menyesal!" sambungnya kemudian melangkah menjauh dari hadapan Abi dan Citra.

"Dimana gue bisa nemuin dia?" tanya Abi dengan berteriak membuat langkah Abu terhenti.

"Rumah Sakit *," balasnya kemudian melangkah menjauh.

Tanpa pikir panjang Abi segera melangkah namun lengannya di cekal Citra membuat Abi menatapnya.

"Aku ikut, kak,"

Abi mengangguk singkat, mereka segera menuju motor Abi dan melajukan ke tujuan yang telah Abu katakan.

Cengkraman Abi semakin mengencang, dia takut terjadi sesuatu pada istri juga anaknya, apa lagi ini karena ulahnya sendiri.

"Maaf, maaf, maaf,"

Abi terus melapalkan kata maaf dalam hati, dia menyesal, benar-benar menyesal.

Beberapa saat berlalu, motor Abi berhenti di depan sebuah rumah sakit, mereka berdua turun dari motor.

Dengan tergesa-gesa mereka berlari ke dalam rumah sakit.

"Sus, pasien bernama Abel Feranika di mana, ya?" tanya Abi dengan tak sabaran.

"Sebentar ya mas saya lihat dulu," ucap suster tersebut. "Pasien sedang berada di ruang operasi, mas."

Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang