RoL: 2

8.3K 281 4
                                    


Zevanya Pov

Sebulan sudah berlalu semenjak orangtuaku pergi. Aku masih menginap di rumahnya Vanno karena Tante Miranda yang meminta.

Awalnya kakek dan nenek dari pihak mama yang ingin merawatku dengan tinggal dirumah orangtuaku. Tapi Tante Miranda meminta secara halus untuk aku tetap tinggal dirumahnya, karena sekarang aku adalah tunangan Vanno. Rencananya acara pertunangan resminya akan diadakan ketika liburan kuliah.

Ngomong - ngomong soal kuliah, Om Sanjaya datang ke kampus dan meminta izin ke dosen fakultasku. Beliau juga menyertakan alasan izinku. Dari situlah beberapa dosen dan teman - teman kampusku datang kerumah Vanno. Selain itu statusku dan Vanno yang telah bertunanganpun tersebar secepat kilat. Membuat semua orang penghuni kampus terlebih fans berat Vanno patah hati. Bagian ini sedikit jadi hiburan untukku.

Freya dan Naira sering datang untuk menghiburku dan aku merasa bersyukur karena memiliki dua orang sahabat yang paling kusayang ini.
Dari merekalah aku tau, bagaimana kondisi kampus setelah status pertunanganku dan Vanno tersebar. Kata mereka banyak yang mendukung hubunganku dan Vanno, ada juga beberapa yang mencemoohku. Namun aku gak akan peduli dengan itu semua. Lagian disini yang jadi tunangan kan aku, wajar dong kalo aku bangga. Akhirnya aku bisa memiliki orang yang dari dulu aku cintai. Walau gak sepenuhnya. Karena jujur sampai sekarang aku belum tau bagaimana perasaan Vanno kepadaku.

Hari ini aku hanya punya satu jadwal kuliah. Rencananya aku, Freya dan Naira akan jalan - jalan ke mall. Aku sedang menunggu Freya dan Naira dikantin fakultasku karena kami mengambil mata kuliah yang berbeda hari ini.

" Hai, boleh duduk disini gak? "
Aku mendongak dan melihat perempuan asing yang gak aku kenal, karena hampir semua orang di fakultasku aku tau, walau gak kenal - kenal banget.  'Apa dia mahasiswi baru ?' Tanya ku dalam hati

"Hei, aku boleh duduk disini gak, kebetulan kantin lagi penuh nih."

Aku tersadar dari pikiranku, dan sedikit merasa bersalah karena telah acuh padanya. Sejenak aku menatap sekitar dan benar saja hari ini kantin memang agak ramai. Lalu alu memandang perempuan itu dan mengangguk mengiyakan.
Dia pun tersenyum dan berterima kasih. Lalu duduk dihadapanku.

" Oh ya, btw aku Laura, kamu?" Katanya sambil mengulurkan tangan.

" Zevanya. Panggil aja Zee." Balasku sambil menjabat tangannya.

"Ohh.. Eh aku beneran gak papa kan duduk sini. Takutnya kalo kursi ini udah ada pemiliknya... Hehehehe"

" Gak papa kok, lagian aku lagi nungguin temenku, kursinya masih belum ada pemiliknya, santai aja."

"Zee, i'm sorry to hear what happened to your parents."

" It's ok, i'm fine now. Btw Ra, kamu mahasiswi baru ya, kok aku gak pernah lihat kamu sebelumnya."

"Aku memang bukan dari fakultas sini kok, aku anak desain."

" Lah kok bisa nyasarnya sampek kesini, jauh amat."

"Heee..hee.. Kebetulan aku juga lagi nunggu temenku, dia fakultas sebelah. Tapi karena disana rame jadi aku numpang kesini dulu."

" Oh.. Jadi begitu toh."

"Eh Zee, bener ya gosipnya."

"Gosip apaan? "

" Gosip kalo kamu tunangannya Kevanno."

" Ohh.. Iya bener kok, kenapa emangnya? "

" Gak, aku cuman mastiin aja, lagian, FYI nih ya, aku tu pro kalian tau. Menurutku kalian cocok kok. "

" Oh ya, kamu sendiri gimana Ra? "

" Gimana apanya ? "

" Termasuk kelompok fansnya Vanno bukan ?"

Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang