Zevanya terbangun dengan kepala pusing seperti dihantam palu. Dia selalu benci efek setelah mabuk yang dirasakannya. Zevanya memejamkan matanya kembali untuk mengusir rasa pusing itu. Setelah beberapa saat ia membuka matanya dan menatap langit - langit kamar yang ditempatinya. Sesaat ia terdiam, lalu matanya membola terkejut. Zevanya lantas segera bangkit, karena gerakannya terlalu cepat pusing itu menderanya lagi. Ia terduduk dan memegang kepalanya yang masih berdenyut sakit. Setelah agak mendingan Zevanya mengedarkan netranya untuk melihat sekitar." Benar, ini bukan kamarku !!"
Kilasan ingatan akan kejadian semalam menghampirinya.
" Gak.. Gak mungkinkann !!! Apa semalam om mesum brengsek itu berhasil membawanya ? Apa ia sudah tidak suci lagi... No.. No... No!! Gakk .. !!! Argghhh Zevanya boodooohh... Tapi.. Waiit... kemarin ada yang menolongkukan? Jelas - jelas aku ingat ada yang menolongku... !! Ya ..!! Aku ingat ada yang menolongku... Tapi kenapa aku ada dikamar hotel sekarang !!! Haiiishhh... "
Zevanya menyibak selimut yang menutup seluruh tubuhnya, lantas turun dari ranjang dan berdiri. Ia baru sadar bahwa ia masih berpakaian lengkap. Saat itu juga ia langsung bernafas lega.
" Lalu siapa yang membawaku kesini... Apa laki - laki itu..?"
Ketika Zevanya sibuk dengan pikirannya, tiba - tiba pintu kamar hotel tersebut terbuka. Laki - laki yang semalam menolongnya masuk dengan membawa nampan berisi makanan. Mendengar suara pintu terbuka ia menoleh dan menatap laki - laki yang masuk tersebut dengan kaget.
" Kalan...dra?"
Kalandra laki - laki yang menolong Zevanya kemarin menatap Zevanya dengan alis terangkat.
" Seingat saya, saya masih lebih tua dari kamu Zee."
Kalandra berjalan masuk kedalam dan meletakkan nampan yang dibawanya diatas meja. Lalu menatap Zevanya yang masih kaget dengan tangan bersedekap didada. Zevanya lalu tersadar.
" Ah.. Maaf... Apa yang bang Andra lakukan disini ?"
" Kamu tidak ingat, semalam saya menolong kamu dari om - om mesum."
" Aku ingat, maksudku apa yang kamu lakukan disini ?"
" Sama - sama. Dan ini kamar hotel saya kalo kamu mau tau."
Zevanya antara kesal dan malu.
" Maaf, dan terimakasih karena kemarin sudah menolongku. Tapi bang, kenapa aku bisa ada disini ? "
" Saya berniat mengantarmu semalam. Tapi kamu tertidur jadi saya terpaksa bawa kamu kesini. Karena saya gak tau dimana kamu tinggal."
" Aaahhh... Ehh..!! Jadi semalam kita tidur berdua ? " jeritnya.
Kalandra hanya menaikkan sebelah alisnya.
" Saya tidak tidur disini. "
" Lah katanya ini kamar hotelnya bang Andra, trus bang Andra kemarin tidur dimana?"
" Saya tidur disebelah."
" Iihh kok abang malah tidur di sebelah bukannya disini sama aku... "
Kalandra menatap Zevanya aneh.
" Saya kira kamu masih mabuk ya Zee. "
" Ha ?"
" Kamu melantur gak jelas dari tadi."
Zevanya awalnya bingung, lalu kemudian ia sadar dengan apa yang tadi dia bicarakan. Mendadak wajahnya panas. Tanpa berani memandang Kalandra, ia langsung berlari menuju kamar mandi. Dan menutup pintunya kencang. Kalandra yang menatap Zevanya masuk kedalam kamar mandi dengan terburu - buru menghela napas, dan memilih untuk tidak terlalu peduli. Lalu ia duduk di sofa dan memainkan ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278336143-288-k873652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Love
Random21+ Pengkhianatan yang dilakukan dua orang yang Zevanya sayangi, membuat hatinya terluka dan marah. Jujur Zevanya bukan orang yang bisa memaafkan dengan mudah. Tapi bukan berarti ia bisa untuk membalas mereka. Atau mungkin.... Belum. Start : 03 Sept...