Tiga bulan dan Zevanya masih betah tertidur. Kalandra menatap Zevanya dalam, sebelah tangannya setia mengenggam tangan wanita itu." Zee, sampai kapan kamu tidur terus. Zian kangen ketemu kamu, kangen dibacain cerita tiap malam. Dia gak mau kalo sama aku. Katanya aku kurang ekspresif kalo cerita, gak seru."
Kalandra terkekeh mengingat apa yang di katakan Zian waktu itu, ketika ia mencoba membacakan cerita untuknya.
" Bangun Zee, gak ada lagi orang yang akan nyakitin kamu dan keluarga kecil kita. Aku akan pastiin itu. Mario udah dapat hukumannya, Selena juga. "
" Aku butuh kamu Zee, Zian juga masih butuh Mamanya. Aku harap kamu kembali ke kita lagi. "
°
°
°Lima bulan dan masih tetap sama, kondisinya semakin membaik. Tapi Zevanya masih enggan untuk bangun dari tidur panjangnya. Terkadang ia akan membawa Zian menuju rumah sakit. Karena anak itu memaksa untuk melihat mamanya. Seperti hari ini.
" Hai Ma.. Zian kangen Mama. Mama kapan bangunnya sih... "
Zian menggenggam tangan mamanya erat. Ia menunduk menatap tangan yang tengah ia genggam.
" Ma, jangan tinggalin Zian ya.. jangan ikut adik pergi ya ... Mama disini aja sama Zian ... Zian sayang mama... "
Kalandra merangkul bahu anaknya yang duduk di tepi ranjang rumah sakit. Zian mendongak menatap Papanya.
" Pa, mama bakal bangun kan ?"
" Doakan ya... "
Zian mengangguk, lalu beralih menatap mamanya yang tengah tertidur. Ia mendekat dan mencium kening mamanya.
°
°
°" Sang pangeran dan putri akhirnya hidup bahagia. Kerajaan semakin berjaya. Dan rakyat pun bahagia, hidup makmur tanpa kekurangan apapun. Semua berkat raja yang bijaksana dan murah hati. Selesai."
Kalandra menutup buku cerita yang ia bawa. Beberapa hari terakhir ia memang sering membawakan buku untuk di bacakan di depan Zevanya. Kalandra meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya.
Ia mendekat dan mencium kening wanita itu. Lalu beranjak untuk pergi, sebelum ia sempat membuka pintu, tiba - tiba Zevanya mengalami kejang - kejang yang membuatnya panik.
" Zee .. Zevanya..!!! "
Sebelah tangannya menekan bel yang ada di dekat ranjang pasien. Tak berapa lama dokter dan suster masuk dan memeriksa keadaan Zevanya.
Kalandra hanya bisa melihat ketika sang dokter berusaha untuk menyelamatkan wanita itu. Jantungnya berdegup kencang, dadanya sesak. Dan rasa takut semakin menyelimuti tubuhnya.
Kalandra baru bisa bernafas ketika alat bantu yang menopang hidup wanita itu kembali normal. Sang dokterpun menghampirinya.
" Kondisi pasien sempat drop. Tapi syukurnya kami bisa menanganinya. Anda tidak perlu khawatir."
" Kapan istri saya akan sadar dok ?"
" Kami belum bisa memastikan. Semua tergantung dari yang diatas dan keinginan istri anda untuk bangun. "
" Terimakasih dok."
Sang dokter mengangguk dan berlalu pergi. Kalandra menatap Zevanya. Ini pertama kalinya kondisi wanita itu drop. Selama ia koma, kondisinya selalu baik dan terus ada peningkatan walaupun wanita itu tidak terbangun. Kalandra mendekat dan duduk di kursi samping ranjang. Ia menggenggam tangan Zevanya erat menyalurkan semua rasa yang tengah bergejolak saat ini.
" Zee... Please bertahan sayang... Tetap disisiku Zee ... Please... Lakukan hal itu demi kita... Aku juga akan selalu disini sama kamu. Bangun sayang ... Bangun... "
Kalandra menundukkan kepalanya. Tangannya menggenggam tangan Zevanya erat.
°
°
°Semakin hari kondisi Zevanya semakin drop, ia bisa beberapa kali mengalami kolaps. Sang dokter mengatakan untuk menyiapkan diri untuk kondisi terburuk.
Kedua orangtua Kalandra sering berkunjung ke rumah sakit begitupun Zian yang tak mau jauh dari Zevanya. Mereka sangat sedih melihat kondisi Zevanya saat ini.
Zian tengah duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan sang mama seperti kebiasaannya ketika berkunjung kesini. Ia menatap mamanya dengan dalam. Merekam wajah Zevanya dalam ingatannya.
Kalimat Zian menghancurkan hati Kalandra dan kedua orangtuanya.
" Ma.. Mama sayang Zian kan... Zian juga sangat sayang mama... Mama mau ikut adik ya... Kalau mama mau ikut adik pergi.. Zian gapapa... Disini masih ada papa, oma, opa nemenin Zian.. Zian gak sendiri... Pasti mama sedih ya karena tau adek sendirian disana .... Mama pasti pengen nemenin adikkan... Zian udah besar ma, sedangkan adik lebih butuh mama daripada Zian.... Zian bisa ngerti kok... Jadi mama gak perlu khawatirin Zian lagi.... Zian akan jaga papa, oma dan opa. Jadi mama juga gak perlu khawatirin mereka.... Kasih tau adik ya ma, Zian sayang banget sama adik... Zian ijinin kalau mama mau pergi sama adik.. Zian .. hikkss.. Zian gak mau lihat mama sakit kayak gini terus.. Zian mau mama bahagia... Zian kangen pelukan mama... Zian... Hikkss... Ziann.... Hikkss... "
Zian menangis dan memeluk Zevanya. Kalandra menepuk punggung kecil anaknya. Zian lalu melepas pelukannya dan mengecup kening Zevanya cukup lama. Lalu berbisik tepat ditelinga Zevanya.
" Zian sayang dan cinta mama selalu... "
Zian menatap Zevanya, sebelum beralih ke Kalandra. Lalu memeluk laki - laki itu. Kalandra membalas pelukan anaknya.
Kalandra mencoba untuk menguatkan anaknya yang sama terlukanya seperti dirinya. Ia ingin anaknya tau bahwa apapun yang terjadi, Kalandra akan ada disisinya selalu.
Oma dan opa melihat Zian dan Kalandra dengan sedih. Keluarga kecil milik anaknya tengah diterpa badai. Sedangkan ia sebagai orangtua tidak bisa melakukan apapun. Mereka hanya bisa berpasrah memohon sedikit saja keajaiban untuk kebahagiaan anak dan cucunya. Mereka juga menginginkan kesembuhan Zevanya. Tapi mereka juga tidak tega melihat Zevanya tersiksa dengan kondisinya sekarang.
°
°
°Setelah kejadian yang menimpa kakaknya dan akhinya ia di penjara. Kakaknya menjadi depresi dan berusaha untuk bunuh diri. Selena selalu meracau tentang ia yang tidak bersalah. Dan Zevanya pantas mendapatkan hal itu. Bahkan menyumpah serapahi Zevanya untuk mati.
Dan sekarang Selena di rawat untuk menjalani pengobatan untuk depresinya.
Laura merasa sakit melihat bagaimana kakaknya menderita.
Ia menyalahkan Mario karena membuat kakaknya berakhir menjadi seperti ini.Laura juga menyalahkan Zevanya untuk semua yang wanita itu lakukan. Sayangnya ia sadar apa yang dilakukan Zevanya berawal darinya. Kalau saja dia tidak egois dengan merebut Vanno dari Zevanya, dan membuat hubungan wanita itu dengan orangtua Vanno rusak. Zevanya tidak mungkin melakukan hal itu. Merebut Kalandra dan merusak hubungan pernikahan kakaknya.
Yang ternyata baru Laura sadari telah rusak dari awal. Karena kakaknya tidak mencintai Kalandra. Sedangkan Kalandra, laki - laki baik itu bahkan bertahan dengan segala pengkhianatan yang dilakukan kakaknya didepan matanya.Kenapa kakaknya begitu bodoh, lebih memilih laki - laki brengsek yang jelas - jelas memanfaatkannya. Kenapa kakaknya harus begitu mencintai laki - laki brengsek itu. Kalau saja dari awal ia tau, ia akan berusaha untuk menyadarkan kakaknya.
Namun semua percuma, Laura tidak bisa membalikkan waktu. Yang ia bisa adalah menemani kakaknya. Mencoba untuk membuat kakaknya sembuh dan memulai hidup baru. Tanpa Kalandra, tanpa Mario. Hanya dengannya.
Laura akan memberikan segalanya untuk membuat kakaknya bahagia. Sama seperti apa yang kakaknya lakukan untuknya dulu.
°
°
°
°
°Maaf part ini pendek..
Beberapa part lagi tamat...
OMG...
udah mau selesai aja ini cerita...
Tunggu next partnya ya...
Luv
4season11
![](https://img.wattpad.com/cover/278336143-288-k873652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Love
عشوائي21+ Pengkhianatan yang dilakukan dua orang yang Zevanya sayangi, membuat hatinya terluka dan marah. Jujur Zevanya bukan orang yang bisa memaafkan dengan mudah. Tapi bukan berarti ia bisa untuk membalas mereka. Atau mungkin.... Belum. Start : 03 Sept...