Rol: 22

5.2K 240 4
                                    


Zevanya tengah berada disebuah taman penuh bunga. Ia menyusuri jalan setapak yang membawanya menuju sebuah gazebo berwarna putih.

Ia kebingungan kenapa ia berada disini. Kemana Kalandra dan Zian...

Zevanya menatap sekitar dan kemudian memilih untuk duduk sejenak di gazebo tersebut.

" Mama..."

" Zian ? "

Zevanya mendengar suara anak kecil yang memanggilnya. Iapun berusaha untuk mencari keberadaan suara tersebut. Namun nihil ia tidak dapat menemukan asal suara tersebut.

" Ziann .. !! "

" Ziaaannnn !!!

" ZIAAAAANNNN !!!!"

Berkali - kali ia berteriak, namun tidak mendapatkan respon.

" Mama..."

Zevanya menoleh dan menemukan seorang anak perempuan tengah memegang bajunya.

" Mama... "

Anak perempuan itu tertawa senang.

Zevanya mengamati anak kecil tersebut. Ia sangat mirip dengan Zian namun lebih muda darinya. Zevanya pun berjongkok menyamakan tingginya dengan anak tersebut.

" Hei... Kamu siapa.. ? Mirip banget sama Zian... Kamu tersesat ya..."

Anak itu menggelengkan kepalanya.

" Mama..."

Zevanya mengangkat alisnya bingung.

" Mama ? "

Anak kecil tersebut menganggukkan kepalanya senang. Lalu memeluk Zevanya. Dalam pelukannya, anak tersebut berulang kali menggumamkan kata 'mama' padanya.

Zevanya yang awalnya bingung, kemudian tersadar dan secara refleks mengusap perutnya yang datar. Ia menatap kearah dimana tangannya berada, dan terkejut. Zevanya lalu mendongak dan menatap anak perempuan tersebut yang balas menatapnya dengan senyuman.

' Apa yang terjadi ? Kenapa aku disini... ? '

" Mama, ayoo.."

Zevanya tersadar dari lamunanya ketika anak perempuan tersebut menariknya dan membawanya menuju sebuah pintu berwarna putih.

" Mama gak boleh ada disini... Itu.. Mama harus kesana ..." -tunjuk sang anak pada pintu tersebut.

" Kenapa ? Mama mau sama kamu Kaila. "

Kaila menggelengkan kepalanya.

" Mama gak boleh ada disini. Belum waktunya mama disini. Kasian Kak Zian dan Papa nungguin mama. "

" Lalu kamu ?"

" Aku akan nunggu mama disini. Suatu saat nanti kita akan ketemu lagi."

" Gak ! Ayo ikut mama... Kaila gak mau ketemu Papa dan Kak Zian ?"

Kaila menunduk sedih.
" Kaila mau, tapi itu bukan tempat Kaila lagi."

" Apa maksudmu Kaila ?"

" Mama tau maksud Kaila apa."

Zevanya terbelalak.
" Gak ... Gak mungkin... "

" Mama harus kembali."

" Gak mungkin Kaila ..."

" Ma, aku gapapa... Papa dan Kak Zian lebih butuh mama. Aku akan selalu nunggu kalian disini. "

Zevanya terisak menatap Kaila, gadis kecilnya.Tangannya terulur dan menyentuh pipi bulat anak itu. Pandanganya terhalang oleh genangan air mata. Ia memeluk anaknya erat.

Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang