Revenge of Love

RoL: 12

Zevanya dan Kalandra memutuskan untuk menikah di Bali. Kota tempat pertama mereka bertemu. Kesibukkan Kalandra sedikit mereda sehingga mereka bisa mengambil kesempatan tersebut untuk melangsungkan pernikahan sebelum Kalandra kembali disibukkan dengan mega proyeknya lagi.

Zevanya dan Kalandra mengikat janji suci mereka dihadapan Tuhan. Dengan orangtua Kalandra sebagai saksi pernikahan sederhana mereka. Zevanya mengenakan dress putih selututnya dengan flower crown menghiasi kepalanya. Sedangkan Kalandra mengenakan tuxedo hitam legamnya. Mereka telah resmi sebagai pasangan suami istri. Mama Rosa mendatangi mereka dan memeluk Zevanya sayang. Bergantian dengan Papa Brama.

Sebelum Zevanya mengikat janji sucinya dengan Kalandra. Mama Rosa mendatanginya dan memberikan dua benda kepadanya. Pertama adalah cincin cantik dengan batu ruby milik Mama Rosa. Yang dikenakannya berbarengan dengan cincin nikahnya.
Kedua adalah liontin berbentuk matahari dan bulan bergaya vintage. Kalung itu terlihat seperti sang matahari yang sedang memeluk bulan.
Kalung yang sudah diturunkan secara turun temurun di keluarga Kalandra. Mama Rosa bercerita bahwa perhiasan itu sudah ada sejak jaman majapahit dan masih disimpan sampai sekarang. Dan selalu diberikan ke putra tertua/ pertama dalam keluarga. Yang nanti akan diberikan ke anak menantu mereka yang tengah hamil. Untuk nanti diturunkan ke generasi berikutnya.

Selesai dengan janji suci mereka, Zevanya dan Kalandra melakukan sesi foto pernikahan mereka yang sederhana. Dan juga nanti akan mengadakan makan malam untuk merayakan pernikahan mereka. Lalu mereka akan tinggal di Bali selama seminggu. Sedangkan orangtua Kalandra keesokan harinya sudah harus kembali ke Jakarta.

Zevanya meminta ijin Kalandra untuk bertemu dengan Winanti besok. Ia rindu dengan kakaknya tersebut. Sejak ia kembali tinggal di Jakarta mereka sama sekali tidak berhenti untuk berkomunikasi, entah melalui pesan, telepon atau bahkan video call. Kalandra pun dengan mudahnya mengijinkan karena dia juga ingin mengunjungi resortnya yang ada di Bali. Mereka memang tidak tinggal di resort tersebut. Lebih memilih menginap di apartemen mewah. Untuk tetap menjaga rahasia mereka.

Hari ini setelah mengantar kedua orangtua Kalandra ke bandara. Zevanya memutuskan untuk datang ke cafe tempatnya dulu bekerja, sekaligus tempatnya bertemu Winanti nanti. Di Cafe ia disambut hangat oleh rekan kerjanya dulu, dan juga bosnya. Mereka seperti reunian kecil, sambil bersenda gurau. Beberapa menit kemudian Winanti datang.

" Zee... Adik kesayangan gue yang gak ada unyunya... " Teriak Winanti. Membuat sekitarnya menoleh sesaat padanya.
Sedangkan Zevanya menghela nafas dalam. Sudah ia duga bahwa Winanti akan membuatnya malu.

" Apaan sih mbak .. Malu tau dilihatin banyak orang."

" Ck .. Zee, sejak kapan lo punya malu. BTW, gue kangen bats ama lo, gila aja perut lo sekarang udah kayak lo habis nelen semangka aja."

" Mbak, kamu tuh bener - bener ya.. Gak kira - kira kalo ngatain orang. Di rem dikit boleh kali mbak. "

" Dih kayak lo gak tau gue aja. Mulut gue kan kayak air comberan. Tapi sini deh gue belum peluk lo, kita kebanyakan bacot ah..." - Winanti lalu memeluk Zevanya erat menyalurkan rindu mereka.

Zevanyapun membalas pelukan Winanti sama eratnya, orang paling ia percaya dan selalu ada kapanpun dia butuh. Orang tertulus yang pernah ia temui setelah pengkhianatan besar yang diterimanya dulu. Walau Winanti memang sedikit blangsakan. Tapi ia membuktikan ketulusannya secara nyata, tanpa dibuat - buat.
Mereka pun mengobrol banyak hal seperti orang yang sudah 10 tahun tidak bertemu. Apa saja diceritakan. Termasuk pernikahannya dengan Kalandra. Awalnya Winanti kaget, namun sedikitnya ia juga bahagia. Berharap kalau kedepannya jalan yang telah Zevanya ambil ini dipermudah. Kalau memang suatu saat Zevanya akan terluka untuk kesekian kalinya. Winanti akan ada disisinya. Tanpa peduli apapun. Winanti akan jadi tameng untuk Zevanya, melindunginya dari orang - orang jahat yang berniat menyakiti adik kecilnya.