"Hyung. Dimana ayah akan dikubur?" Taeyong memang tidak bisa tidur dan banyak bertanya. Yah mumpung Baekhyun ada disampingnya. Kapan lagi mereka seakrab ini?Baekhyun tersenyum, tangan lentiknya mengelus surai rambut Taeyong dengan sayang, "disamping ibu?" Tanya Baekhyun sekaligus meminta pendapat adik laki lakinya itu
Taeyong seperti berpikir lalu mengangguk menyetujui usul kakaknya itu
"Kira kira siapa pelakunya?" tanya Taeyong penasaran. Ayolah siapa orang jahat yang membunuh ayahnya itu? Apa yang ayahnya lakukan sampai ia harus dibunuh sekeji itu?
Baekhyun menggeleng, "mungkin ada di sekitar kita?"
"Ah! mungkin kau?" tanyanya sambil bercanda. Tidak, Taeyong sama sekali tidak mencurigakan kakaknya itu
Baekhyun tertawa. "Apa itu menurutmu?" balas Baekhyun dengan santainya. Seperti mengajak Taeyong untuk memecahkan teori
Taeyong menggeleng. Terbesit di pikirannya untuk menjadikan kakaknya tersangka. Yah siapa yang tau? Baekhyun terkadang serakah dan ingin warisannya lebih banyak dibanding Taeyong. Selain itu Baekhyun tidak mendapat perhatian dari Donghae sebanyak yang Taeyong dapat, mungkin Baekhyun? Tapi sangat tidak mungkin. Kakak laki lakinya tidak sejahat itu
Lagipula Baekhyun sangat phobia dengan darah. Jika memang ingin membunuh ayahnya tidak perlu susah susah menusuk sampai mengeluarkan banyak darah bukan? Menggunakan pistol dengan satu kali tembakan saja itu sudah cukup membuat korban tewas
Tapi, Phobia darah bukan berarti ia tidak bisa melakukannya bukan? Mungkin saja ini salah satu rencananya karena semua tau Baekhyun phobia dengan darah jadi Baekhyun melakukannya supaya semua orang membelanya?
Arghh kepala Taeyong pusing.
Baekhyun yang menyadari adiknya melamun langsung mengguncang pelan tubuh mungil Taeyong. "Apa yang kau pikirkan hm? Masih memecahkan teori teori pembunuhan ayah?"
"Bagaimana jika kau yang membunuh ayah?" tanya Taeyong blak blakan
"Kau tau aku phobia dengan darah kan?"
Taeyong menggeleng, "itu bisa jadi salah satu rencanamu bukan? Kau bisa menjadikan phobiamu untuk pembelaan diri? Yah siapa yang tau..." ucapnya
Baekhyun tertawa. Memikirkan ada benarnya juga teori adiknya itu, lumayan berjalan juga otaknya untuk berpikir sejauh itu. Sejujurnya Baekhyun bangga tapi sedikit kecewa karena adiknya justru menuduh dirinya
"Taeyong? Bagaimana jika kau yang membunuh?" tanya Baekhyun membalikan pertanyaan Taeyong
Mata Taeyong membelalak. Apa maksud kakaknya itu?! oh kenapa Baekhyun harus menuduhnya? Ia takut?
"Kau yang sampai lebih dulu di rumah bukan Taeyong? Bisa jadi kau yang membunuhnya dan berpura pura menangis. Kau bisa saja membunuh ayah karena mempunyai dendam atau ayah terlalu mengekangmu?"
Taeyong menggeleng. "KAU GILA!! KAU YANG MEMBUNUH!! KARENA ITU KAU MEMBALIKAN PERTANYAANKU UNTUK MENGELAK!! KAU MEMBUAT TEORI GILA UNTUK MENYELAMATKAN DIRIMU!!" teriaknya tidak terima dengan semua ini. Kepalanya terus menggeleng diiringi air mata yang menetes perlahan
Baekhyun terkekeh, "bukannya kau yang sedari tadi memikirkan teori itu? Oh kau sedang memikirkan teori untuk pembelaan diri?" Tanyanya. Ia tersenyum kemudian mengelus lagi rambut adiknya itu
"Tuduh aku sepuasmu. Tapi aku tidak akan menuduhmu. Aku menyayangimu sungguh! Walaupun kita sering bertengkar tapi aku menyayangimu sangat. Jika iya kau pembunuh ayah, aku yang akan menyerahkan diri" ucap Baekhyun dengan tulus. Bibir tipisnya tidak pernah berhenti tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mr.Jay - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiarisme!