23

6.8K 507 23
                                    

"Ya Tuhan!"

Jaehyun langsung berbalik dan merengkuh tubuh kekasihnya, "tidak apa, aku disini"

Taeyong menggeleng di sela saat Jaehyun memeluknya, pria tampan itu bahkan lebih erat lagi mendekap kekasih cantiknya. Ia cepat tanggap saat air mata Taeyong menorobos keluar dan mengenai kemejanya

"Tidak. Jangan menangis sayang, semuanya akan baik baik saja." Jaehyun mengusap punggung Taeyong dengan sayang; mencoba untuk menenangkan Taeyong

Jaehyun merogoh saku dan megeluarkan ponselnya, "aku akan menelpon polisi, tenangkan dirimu."

Tutt.. tut.. tutt..

Terhubung. Jaehyun langsung berbicara menorobos kalimat sambutan basa basi polisi. Bahkan Jaehyun hampir berteriak membentak polisi dari sebrang sana

"Dengar, Elena temanku mati terbunuh. Posisinya sama seperti paman Donghae, bisa kau datang kesini? Aku mohon segera datang dan bawa paman Siwon menuju TKP."

"Baiklah terimakasih." Jaehyun mengakhiri panggilan sepihak, pria itu menarik Taeyong untuk keluar rumah

Jaehyun khawatir, jika seperti ini pasti Taeyong akan trauma nantinya. Maksudnya, melihat jasad ayahnya yang terbunuh dan jasad Elena yang terbunuh juga di satu tempat yang sama. Itu benar benar menyeramkan

"Semuanya akan baik saja. Jangan bebankan pikiranmu okey?"

Keduanya kembali menuju garasi. Mereka akan menunggu di mobil sampai polisi datang

"Sayang.."

"..."

"Sayang, dengarkan aku. Lawan rasa takut pada pikiranmu. Jangan membiarkan rasa takut menguasaimu. Jika kau lemah dan memiliki trauma, orang akan dengan mudah menjatuhkamu.."

"Mereka semua terbunuh, Jaehyun.."

"Ya sayang, aku tau itu. Artinya Tuhan menyayangi mereka bukan? Mereka pergi tanpa merasakan sengsara duniawi dengan jangka panjang yang menyiksa. Aku betul kan sayang?"

Benar bukan? Mereka pergi tanpa penyakit yang menyiksa, mereka pergi karena terbunuh. Mungkin sakit untuk beberapa saat namun akhirnya mereka mudah untuk pergi.

"Apa Tuhan tidak menyayangiku juga?"

Jaehyun menggeleng, "kenapa berbicara seperti itu? Tuhan sangat menyayangimu. Kau sangat spesial sampai sampai Tuhan mengujimu hingga akhirnya kau akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada batasnya.."

Taeyong meneteskan air matanya, Jaehyun bahkan selalu ada sampai saat ini untuk menemaninya. "Kau lah kebahagiaan yang tiada batasnya, Jaehyun. Itu sudah terbukti. Terimakasih tetap bersama hingga saat ini.."

"Seharusnya aku yang berterima kasih, terimakasih sudah hadir. Terimakasih sudah bertahan sejauh ini, dan terimakasih sudah menerimaku."

Benar apa yang orang katakan, Tuhan tidak akan menguji hambanya melewati batas yang ia bisa.

Hujan dan badai akan berlalu. Lalu setelah bencana itu, pelangi tentu akan terbit. Menampakkan keindahannya, membuat semua orang terkagum dan melupakan bahwa badai baru saja berlalu.

"Tidurlah, aku akan membangunkanmu setelah polisi sampai. Lupakan apa yang telah terjadi dan fokuslah untuk tetap bangkit dan melangkah melewati badai. Kita lakukan bersama sama. Aku mencintaimu."

Setelahnya Taeyong benar benar merasa tenang, ia memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya pada bahu Jaehyun sebelum akhirnya pria manis itu tertidur

[✓] Mr.Jay - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang