Jaehyun semakin gencar menjahili Taeyong. Tangan kanannya ia gunakan untuk memilin puting Taeyong, sedangkan tangan kirinya; Jaehyun mengeluarkan tiga jarinya kemudian ia arahkan pada mulut Taeyong
Taeyong menggeleng, tangannya sedari tadi mengepal kuat begitu juga jari jari kakinya yang menekuk kuat menahan sensasi luar biasa yang Jaehyun berikan pada tubuhnya.
"Ahh. Tunggu Jaehyunh, kita sedang berada di mobil─"
"AHH Jaehyun!"
Karena Taeyong menolak jarinya, Jaehyun langsung mengarahkan tangan kirinya pada penis Taeyong yang masih terbalut celana jeans itu. Tanpa aba aba Jaehyun menekannya membuat sang empunya penis meremang kegelian dan sedikit merasakan ngilu
Jaehyun terkekeh senang. Hampir seluruh badan Taeyong adalah bagian sensitifnya. Jaehyun jadi tau bagian mana saja yang membuat Taeyong menjadi lemah dalam kukungannya.
Tok Tok Tok
"Jayden.. kau di dalam?"
Kaca mobil Jaehyun tidak tembus pandang sampai ke dalam, hanya kaca dalam yang bisa tembus sampai keluar. Pria itu; Sehun mengintip dari kaca mobil Jaehyun berharap bisa melihat apakah ada orang di dalam mobil.
Jaehyun tersadar dari perlakuan gilanya. Pria Jung itu langsung membenarkan posisi Taeyong dan merapikan kemeja Taeyong yang berantakan karena ulahnya. "Maafkan aku. Aku kelepasan. Kau bisa memukulku setelah ini.."
Jaehyun merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan lalu menurunkan kaca jendela sampai telihat Sehun yang mengetuk kaca mobil bagian depan tempat supir. "Hyung.. disini"
Sehun menoleh, saat mendapatkan Jaehyun di kursi belakang barulah Sehun melangkahkan kakinya mundur dua langkah, "apa yang kalian lakukan di kursi penumpang?" Tanya Sehun curiga. Oh ayolah, Sehun sudah besar dan sering melihat film panas di mobil. Keduanya selalu melakukan di kursi penumpang karena jika di kursi supir sangat tidak memungkinkan.
"Tidak ada hyung. Aku hanya menenangkan Taeyong yang menangis tadi.. jangan berfikir yang tidak tidak."
"Padahal aku tidak berfikir yang tidak tidak. Oh! Jangan jangan kalian melakukan yang tidak tidak?!" Tanya Sehun heboh. Jaehyun hanya pasrah sambil menggelengkan kepalanya
"Langsung intinya saja hyung. Ada apa?"
Sehun mengangguk kemudian memberikan secarik kertas pada Jaehyun, "ini. Baekhyun memintaku untuk memberikannya padamu dan Taeyong.."
Jaehyun mengernyit bingung. "Apa ini? Kau sudah membukanya? Apa Baekhyun hyung berbicara padamu?" Jaehyun melontarkan pertanyaan bertubi tubi sambil tangan mencoba membuka secarik kertas yang Sehun berikan tadi
"Aku ingin melihatnya."
Jaehyun menoleh, ia tersenyum kemudian memberikan kertasnya pada Taeyong. Membiarkan Taeyong pertama yang membukanya
"Aku tidak membukanya. Aku takut itu suatu rahasia penting, dan ya tadi Baekhyun berbicara padaku. Ia meminta tolong untuk memberikan kertas ini pada kalian."
Jaehyun mengangguk. "Terimakasih hyung. Kau bisa kembali bekerja.." ucapnya ramah
Sehun mengacungkan jempolnya dan kembali masuk ke dalam.
Jaehyun masih merasa tidak enak pada Taeyong. Ia menyesal karena sudah berbuat lebih jauh. Seharusnya hanya berciuman tidak lebih tapi nafsunya menguasai dirinya
"Ada apa, Jaehyun?" Tanya Taeyong. Karena ia sendiri bingung ada apa dengan raut wajah Jaehyun? Seperti raut wajah panik, sedih, takut dan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mr.Jay - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiarisme!