03

15.3K 1K 23
                                    

Pagi tiba. Matahari menerobos masuk tanpa izin Taeyong dan menganggu acara tidurnya

Taeyong mengantuk sungguh. Ia lelah karena menangis seharian kepalanya pusing mengingat ayahnya sudah tidak ada. Ah begitu ya? Lalu siapa yang akan Taeyong jadikan tameng setelah ini?

Pahlawannya sudah tiada. Malaikatnya juga sudah tidak ada

Ayah dan ibunya meninggalkan Taeyong sendirian. Baekhyun mempunyai Chanyeol sebagai pelindung lalu siapa yang akan melindunginya?


"Jagoan? Kau harus bisa membela dan melindungi dirimu. Kau akan mendapat pelindung tapi sebelum kau menemukannya cobalah membela dirimu sendiri"

Ayahnya benar. Ia harus kuat

"Hei kenapa melamun? Wake up. Ayo kita sarapan, ayah sudah siap untuk ditempatkan bersama ibu.." ucap Baekhyun dengan nada lirih. Ia tidak boleh menangis! Ia harus kuat supaya menjadi pahlawan untuk adiknya

"Jangan tinggalkan aku hyung.."


Baekhyun menatap adiknya dengan heran, "apa yang kau bicarakan Taeyong? Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku berjanji!"


"Lalu Chanyeol hyung?"

Baekhyun terkekeh mendengar nama kekasihnya itu. Oh Taeyong takut Chanyeol merebutnya dirinya dan meninggalkan Taeyong sendirian? Astaga apa Taeyong sedang sakit?

"Aku akan pergi bersama Chanyeol─"

Taeyong menggeleng, "Tidak kumohon.."

"Hei. Ada apa denganmu? Kenapa kau sangat ketakutan? Aku akan pergi bersama Chanyeol setelah kau mendapatkan kekasih"

"Kalau begitu aku tidak akan memiliki kekasih!"

Baekhyun lagi lagi terkekeh karena tingkah adiknya itu. Tidak mungkin Taeyong tidak akan mempunyai kekasih sedangkan visualnya tidak bisa diragukan

Banyak yang mengincarnya!

Pasti Taeyong tertarik suatu saat, adiknya terlalu larut dalam kesedihan sampai pikirannya buntu seperti itu

"Ayo sarapan. Sudah banyak orang dibawah sana"

"Hyung.."

"Tidak apa. Jika kau merindukan ayah kau bisa memelukku. Biarkan ayah tenang ya?"

Suara pintu terbuka. Ten sudah siap dengan pakaian serba hitamnya, ia menghampiri Taeyong dan menangis sejadi jadinya. "Maafkan aku Taeyong. Maafkan aku.."

"Untuk apa kau meminta maaf Ten? Ini bukan salahmu. Tidak apa, aku akan mengikhlaskan"

"Seharusnya kita pulang lebih cepat saat di mall kemarin. Maafkan aku.." lirih Ten terus terusan meminta maaf dan menangis


"Itu sudah takdir. Tidak apa, ayo turun"

Mengangguk. Ten dan Taeyong pun turun meninggalkan Baekhyun yang sepertinya mencari keberadaan Chanyeol


***


Beberapa kerumunan orang orang berbaju hitam mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Lee Donghae. Setelah selesai menempatkan jasad dengan layak, beberapa orang memutuskan untuk pulang.

"Mau pulang?" Tawar Baekhyun langsung dibalas gelengan oleh sang adik

"Kita bisa kemari lain kali, ya?" Bujuknya lagi. Jika kemarin mereka selalu bertengkar dan berakhir Donghae yang selalu membela Taeyong, berbeda dengan saat ini mereka sangat akrab. Tidak ingin mengecewakan ayahnya

[✓] Mr.Jay - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang