Taeyong tidak tau tentang lapas ini, ia hanya mengintili Jaehyun dari belakang. Pria Jung itu terlihat sangat pintar dan cerdas dalam segala sesuatu. Taeyong sangat mengharapkan dan mengandalkan Jaehyun dalam masalahnya untuk sekarang ini
"Ini. Dua puluh lima," Taeyong menunjuk lapas bertuliskan angka dua puluh lima. Lapas berbentuk ruangan kecil dengan pintu berukuran lebar lima puluh sentimeter dan tinggi seratus sembilan puluh sentimeter. Hanya ada jendela kecil di pintu tersebut. Tidak seperti lapas biasa yang identik dengan tiang tiang besi sebagai penghalang supaya tahanan tidak melarikan diri
Baekhyun ada di dalam sana? Aah, Taeyong masih tidak menyangka. Apa kakaknya tau kedatangan Jaehyun dan Taeyong? Pasti Baekhyun kesepian disana seorang diri di dalam ruangan sempit sialan itu. Apa Baekhyun tidur nyenyak di dalam ruangan itu? Kakaknya sama sekali tidak mengintip dari jendela kecil di pintu lapas itu?
Di ujung sana ada lima penjaga dengan banyak jenis kunci di lacinya. Oh ingin sekali Taeyong mencuri kunci nomor dua puluh lima dan membawa kabur kakaknya dari kurungan brengsek ini
Jaehyun berjalan menghampiri salah satu dari penjaga lapas, "whats up! Hyung, tolong nomor dua puluh lima."
Orang yang terlihat akrab dengan Jaehyun langsung tersenyum. "Siapa yang ingin kau kunjungi, Jay?"
Yang dipanggil Jay merespon, "paman Donghae? Yah ku pikir ini salah paham, pelaku membalikan kenyataannya pada Baekhyun"
"Oh wow. Bagaimana kau bisa se yakin itu jika putra Donghae bukan pelakunya? Bukti sudah ada, itulah alasan Baekhyun menjadi tersangka dan ditahan"
"Aku tidak mau berdebat denganmu, Sehun hyung. Berikan saja kunci nomor dua puluh lima"
Sehun kemudian mengangguk dan memberikan kunci lapas yang dimaksud Jaehyun. "Ini. Jangan terlalu lama.." sang detektif hanya mengangguk dan pergi untuk segera menyusul Taeyong yang sedang melamun
"Taeyong," Jaehyun meraih tangan mungil berurat milik Taeyong sambil menunjukkan kunci yang sudah ia dapat dari penjaga bernama Sehun itu. "Ayo"
Jaehyun mulai mengarahkan kuncinya pada gembok yang menyatukan dinding ruangan dengan pintu sel. Belum sempat terbuka, Baekhyun langsung mengintip dari jendela kecil yang terdapat di bagian tengah pintu sel. Baekhyun tersenyum girang saat melihat adiknya yang berkunjung
"Hyung.." Taeyong tidak kuasa menahan tangisnya. Kakaknya masih bisa tersenyum di situasi seperti ini. Lihatlah; Baekhyun seperti hewan terkurung yang menunggu majikannya melepaskan dirinya dari kurungan
Ceklek
Pintu sel terbuka sepenuhnya, Taeyong dan Baekhyun hanya menatap satu sama lain tanpa melangkah satu langkah pun. Taeyong yang masih belum bisa menerima semuanya dan Baekhyun yang masih belum bisa menjelaskan apa yang terjadi, karena sungguh Baekhyun juga terkejut dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Hyung.. keluar lah dari kurungan sialan itu." Taeyong merentangkan tangannya, memberi isyarat pada Baekhyun untuk keluar dari ruangan itu, "aku merindukanmu hyung.. kau tak ingin memelukku?" Kekehnya
Taeyong kemudian menghampiri kakaknya dan memeluknya. "Hyung.. kau mau pulang bersamaku? Atau aku bisa menemanimu disini," putra bungsu Donghae itu menangis sejadi jadinya. Ia memeluk kakaknya dengan erat seolah ada orang yang ingin membawa kabur kakaknya itu
Tidak ada sahutan apapun dari Baekhyun. Taeyong tidak menyerah dan terus mengajak Baekhyun untuk merespon dirinya
Namun hasilnya nihil, dua puluh menit Taeyong sia sia karena kakaknya itu tidak merespon apapun. Seolah olah Baekhyun adalah orang bisu dan tuli yang tidak bisa mendengar dan berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mr.Jay - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiarisme!