Sudah empat hari berlalu, selama empat hari pula Taeyong mengurung dirinya dikamar. Yoona sudah diizinkan masuk sesekali; tidak untuk Jaehyun. Taeyong akan menangis jika melihat atau mendengar apapun yang berhubungan Jaehyun.
Seharusnya tidak perlu berlebihan seperti sekarang ini. Tapi ntahlah, hatinya sakit melihat Jaehyun mendekap sahabatnya dengan nyaman. Ten yang notabenenya membenci Jaehyun juga terlihat nyaman
Sungguh! Taeyong melihatnya sendiri. Kepalanya memang sakit saat terbangun. Tapi dirinya melihat jelas tangan Ten yang nyaman bergerak mengelus punggung Jaehyun.
Belum lagi, kakaknya yang tiada. Dan kandungannya yang sering menyiksa seluruh tubuhnya. Lengkap sudah penderitaan si manis Taeyong
Jika boleh jujur, Taeyong merindukan Jaehyun melebihi apapun. Si manis ingin Jaehyun memeluknya semalaman, mengelus perutnya yang mulai mengeras dan menemaninya saat mandi. Eh? Apa yang kau pikirkan Lee Taeyong!
Tok.. tok..
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Taeyong, "Sweety? Bolehkah mommy masuk?" Wanita yang telah merubah marganya menjadi Jung itu sudah siap dengan nampan di tangannya
Sebenarnya Taeyong merasa merepotkan jika seperti ini. Tapi sungguh! Taeyong menghindari Jaehyun.
Walaupun selama empat hari ini Jaehyun jarang pulang, bersama Yunho tentunya. Tapi bisa saja Jaehyun pulang saat Taeyong diluar kamar!
"Masuk saja mom! Pintunya tidak terkunci!" Taeyong menyahuti, ia membenarkan posisi malasnya dan duduk tegap. Ia menyandarkan punggungnya pada dashboard
Ceklek..
Pintu terbuka perlahan; Taeyong langsung menoleh untuk memberikan senyum pada ibu Jaehyun
"Sayang.."
"Bajingan." Umpat Taeyong. Ia langsung menarik selimut dan menutupi seluruh badannya. Brengsek! Taeyong tidak mau bertemu Jaehyun!
Jaehyun meletakan nampan diatas nakas dan mulai menaiki kasur, "sayang.. aku mohon. Aku merindukanmu.." pria Jung itu berusaha menyingkirkan selimut yang menutupi wajah cantik kekasihnya, namun nihil.
Bukan nihil. Jaehyun hanya tidak ingin memaksa Taeyong untuk membukanya.
"Pergi."
"Aku merindukanmu" Jaehyun mengusap perut kekasihnya walaupun dari balik selimut. Yoona bilang jika sakit pada perut Taeyong tak kunjung sembuh
Padahal Yoona tau, jika Taeyong membutuhkan Jaehyun untuk semuanya.
"Aku tidak merindukanmu, Jaehyun! Keluar!"
Jaehyun mengusap air mata sialannya. Pria tampan itu menghela nafasnya pasrah, "setidaknya biarkan aku melihat wajahmu. Aku mohon?"
Gumpalan dalam selimut itu bergerak; Taeyong menggeleng kepalanya tanda penolakan keras.
"Sayang, Ten sedang menangis saat mendengar kabar Baekhyun hyung. Aku benar benar tidak bisa membiarkannya terjatuh pasrah seperti itu. Aku bersumpah! Aku hanya mencintaimu."
"Pergi." Lagi lagi hanya usiran yang Jaehyun dapatkan. Ini semua salahnya! Seharusnya Jaehyun tidak sembarangan memeluk orang.
Jaehyun bergerak menjauh dari ranjang, "Kau tidak ingin memelukku? Atau menciumku? Setelah ini, aku akan pergi bersama daddy untuk waktu yang lama. Aku mohon?"
Taeyong tetap menggeleng dari balik selimutnya. Sejujurnya Taeyong merasa mual saat Jaehyun menjauhkan tangannya dari perut ratanya itu
"Baiklah, aku pergi. Aku akan kembali secepat mungkin untukmu. Aku harap kau memaafkanku setelah aku kembali lagi.. aku mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mr.Jay - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiarisme!