Wajah Jaehyun sangat tidak bersahabat, oh ayolah Taeyong jedi ngeri. Niat membully Jaehyun ia urungkan; yah menyesuaikan keadaan
Dan disini mereka sekarang, Jaehyun terlihat sangat sibuk dengan rak sepatu Baekhyun. Tangannya mengacak acak tanpa perduli dengan Taeyong yang kesal karena rumahnya diperlakukan tidak layak
"Ini! Sepatu ini sama seperti jejak kaki pelaku!"
Taeyong menggeleng tak setuju. Ada apa dengan Jung Jaehyun itu! Menuduh Baekhyun seenak jidatnya. Taeyong tidak terima
"Apa maksudmu?! Baekhyun tersangka?!" Tanya Taeyong tidak santai. Wajahnya memerah karena menahan kesal. mata mungilnya menatap tajam ke arah pria Jung itu. Ingin sekali Taeyong melahap Jaehyun sekarang juga
"Ini masih dugaan. Aku akan simpan sebelah sepatu ini dan ayo menyelidiki kamar paman Donghae"
Taeyong menggeram, "sampai Baekhyun ditahan, aku akan mengulitimu!" Ancamnya penuh penekanan. Tidak ada apa apanya bagi Jaehyun tapi untuk menghargai jadi pria Jung itu menunduk pura pura ketakutan
"Sialan!"
"Ya baiklah Jung Taeyong sekarang waktunya memeriksa ruangan paman Donghae" ucap Jaehyun mengakhiri perdebatan
"Ada apa lagi di kamar ayahku? Ayahku pembunuhnya?" Tanya Taeyong dengan kesal. Sepertinya ia sudah lelah dengan kasus tidak jelas ini
"Mungkin? Ayo periksa" Jaehyun langsung menyambar tangan Taeyong dan membawanya menuju kamar Donghae. Taeyong langsung menepis dan berlalu masuk ke kamar ayahnya
"Ini kamar paman Donghae?" Tanya Jaehyun dan dibalas anggukan oleh putra bungsu Donghae
Taeyong kemudian melangkah perlahan, menyusuri setiap sudut kamar ayahnya. Perlahan matanya berair, pandangannya buram karena air mata sialannya itu
Manik mata Jaehyun mengikuti pergerakan Taeyong sambil berjaga jaga takut Taeyong tiba tiba pingsan atau menangis dengan keras seperti orang gila
Putra bungsu Donghae itu mulai membuka satu laci
"YA TUHAN! ADA SURAT!" Teriak Taeyong tidak santai. Mulutnya terbuka dan matanya terus membelalak tanpa berkedip
Jaehyun sudah menduganya. Pasti ada clue lain dari pembunuhan Donghae tersebut
"Jaehyun.. surat bunuh diri ayah" tangan mungil Taeyong memberikan suratnya pada Jaehyun dengan kepalanya yang selalu menunduk. Ntah apa yang dipikirkan Taeyong yang pasti ia tidak mau membaca surat menyedihkan itu
Jaehyun mengangguk dan menerima surat tersebut. "Aku bacakan, mau?" Tawar Jaehyun. Tidak ada respon dari Taeyong jadi Jaehyun memberikan selang waktu untuk kembali menanyakan pertanyaan yang sama
"Mau aku bacakan?" Tawar Jaehyun hati hati, kali ini lebih lembut
Tidak ada respon yang diberikan Taeyong. Jadi Jaehyun memutuskan untuk membacakannya
"Hei dua anak tampan ayah.. maaf ayah harus pergi lebih dulu, maafkan aku. Ayah lelah dan ingin beristirahat. Ah untuk Baekhyun, maafkan ayah bukan maksud ayah membandingkan Taeyong denganmu. Hanya saja dulu kau marah jika dibela. Kau selalu ingin membela diri sendiri tanpa orang lain. Hahaha hebat jagoan ayah"
Jaehyun kemudian melirik Taeyong yang sudah dipastikan semakin menangis. Jaehyun yakinkan itu
"Jangan menangis. Kau kuat"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mr.Jay - Jaeyong
Fanfiction[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don't read if you don't like it. -No plagiarisme!