32

6.6K 465 11
                                    

"Taeyong, boleh mommy masuk?" Yoona mengetuk pintu, telinganya ia tempelkan pada pintu untuk mendengar suara dari dalam

"Maaf mom, aku belum bisa bertemu siapapun."

Apakah Taeyong terkesan tidak sopan? Sungguh, Taeyong belum bisa bertemu siapapun. Kehadiran Yoona tidak bisa membuat kakaknya dan Jaehyun kembali

"Baiklah, tapi setidaknya ambil makanan dan susumu okey? Mommy letakkan di depan pintu. Kau bisa mengambilnya setelah mommy pergi"

"Baiklah." Taeyong menyahut dari dalam sana. Bisa Yoona pastikan jika Taeyong sedang menangis, suaranya sangat serak


Yoona akan memasak sup daging sapi, siapa tau itu bisa memancing Taeyong keluar kamarnya. Baiklah, Yoona akan mencobanya

Plak.. bugh.. bugh


Yoona memasak dengan ribut, terlalu bersemangat sepertinya tidak bagus. Tapi menurut wanita cantik itu, jika bersemangat makan rasa masakannya akan sangat lezat. Ntah darimana Yoona mendapatkan takhayul tersebut

"Aku membuat dengan rasa super pedas saja agar Taeyong merasakannya dan berlari menuju dapur untuk minum, aku tidak akan menyediakan minuman. Astaga tidak tidak tidak! Itu terlalu kejam"

Sejujurnya, Yoona sangat mengkhawatirkan Taeyong. Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah Taeyong merasa kesulitan dengan perutnya?

"Sebaiknya aku melanjutkan ini.."


***


Jaehyun benar benar tidak bisa fokus pada tujuannya, ia terus melamun. Pandangannya kosong dan pikirannya hanya ada si cantik Taeyong.

"Jayden! Ayolah, kau harus menyelesaikan kasus ini terlebih dahulu. Jika kasus ini selesai, kau bisa memperbaiki semuanya bersama Taeyong."

"Tidak bisa"

"Dasar budak cinta."

"Berkacalah, komandan Jung!"

"Baiklah mister Jayden."

Jaehyun tersenyum, pipinya terasa panas. Ia jadi teringat si cantik yang memanggilnya seperti tadi saat mereka─ ah sudah lupakan.

Yunho merasakan hawa sekitarnya mencekam, pria itu bergedik ngeri saat Jaehyun tiba tiba saja tersenyum malu malu. "Mengerikan!"

"Merusak ekspetasiku saja!"

Yunho memakirkan mobilnya dengan rapih, ia kemudian mematikan mesin mobil dan keluar dari kendaraan beroda empat itu

"Sampai. Jangan tersenyum terlalu lama, kau menyeramkan."

Jaehyun kemudian turun dengan wajah sinisnya. Ingin sekali ia meludahi ayahnya itu. Selalu mengolok apapun yang Jaehyun lakukan. Dasar orang tua


"Hormat, Komandan!" Lima tentara angkatan darat itu meletakkan empat jarinya pada kening sebelah kanan, memberi hormat pada mantan komandannya

Walaupun hanya komandan, tetap saja jasa Yunho tidak bisa dilupakan. Yunho adalah pemimpin yang terbaik sejauh ini, tidak ada yang melupakannya sampai saat ini. Mungkin beberapa orang

"Kalian membawa kartu pengenal?"

Pria dengan rajutan nama 'Yesung' pada seragamnya mengangguk tegas, ia mengeluarkan kartu identitasnya sekaligus jabatannya sebagai tentara angkatan darat

"Bagus. Setidaknya ada yang membawanya salah satu dari kalian." Yunho menghentikan aksi anak buahnya yang sibuk mencari kartu pengenalnya

Yunho sudah menyiapkan beberapa rencana, hanya beberapa. Berjaga jaga jika ada yang tidak sesuai dengan alurnya. "Rumah Taeyong alias korban tidak boleh dikunjungi. Kalian pergi ke kantor polisi untuk meminta izin masuk dan berikan kartu pengenalmu agar mereka segan."

[✓] Mr.Jay - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang