Hei! jangan nakal!

62 9 4
                                    

Hari ini adalah hari paling di tunggu tunggu bagi para mahasiswa dan mahasiswi universitas, setelah satu bulan berlatih akhirnya mereka akan menunjukkan hasil latihan selama sebulan penuh itu.

Dan tampaknya yang paling semangat akan penampilan mereka nanti adalah Mina, "ya tuhan! Kalian kenapa masih memakai pakaian itu! Cepat ganti baju! Mineta! Apa yang ku katakan padamu dengan bermain main dengan sapu itu ha! Jangan begitu nanti kotor!"

"Maaf Ashido! Aku tidak akan bermain kotor lagi!" Ujar Minoru panik, memang Mina jika sudah berurusan dengan yang namanya dance tidak bisa main main.

Eijiro menarik Mina kearahnya mengacak acak sedikit rambut berantakan gadis itu, "Eijiro jangan di hancurin Dong rambutnya! Susah ni yuuga natain rambut ku!" Laki laki berambut merah itu berhenti mengacak acak rambut calon istrinya itu dia lebih mengelus rambut gadis di hadapannya ini, "iya maaf, kamu nya sih marah marah, jadi ya aku pengen nenangin," Mina hanya mendengus kesal mendengar alasan yang keluar dari mulut Eijiro ini.

Katsuki melihat kedua orang itu dengan wajah aneh, bagaimana bisa dia berteman dengan kedua orang menjengkelkan itu? Di tambah lagi dua orang menjengkelkan, si muka datar dan si idiot Pikachu, kenapa dia bisa berteman bahkan sampai dekat dengan mereka? Apa ini kutukan atau anugerah? Tentu saja ini kutukan! Tapi mereka lebih mendingan di banding salah satu sahabatnya yang berkepala brokoli itu.

"Bakugo! Apa kau anaknya pak tua ku Enji?" Pertanyaan ngelantur shoto itu membuat katsuki membulatkan matanya sempurna dengan aura aura hitam di sekelilingnya katsuki mengarahkan penuh pandangannya ke laki laki berambut dua yang memegangi sebuah baju, sepertinya itu kostum yang akan dia berikan pada laki laki jabrik ini, "APA YANG KAU KATAKAN SETENGAH SETENGAH SIALAN!" Shoto hanya menutup telinga nya dan melemparkan baju yang sedari tadi ia pegang ke katsuki.

***

Eri sedang bergelayut di tangan Shouta, gadis itu bisa terbilang dekat dengan para dosen di sana terlebih lagi Shouta dan istrinya Emi, ya bagaimanapun juga mereka juga belum di beri momongan jadi Eri ini sudah seperti anak bagi keduanya, "jadi paman Zawa dan bibi Emi kalian kapan nih kita bisa ke stand makanannya kak Zuku? Aku sudah tidak sabar!" Ujar gadis kecil itu antusias.

Emi mengelus pelan Surai panjang Eri, membawa gadis itu kegendongannya, "kenapa kau bisa seimut ini Eri?" Eri menggeleng dan tersenyum, "tidak tahu bibi tapi bagaimana caranya kau bisa tahan dengan paman Zawa itu? Dia sangat jarang tersenyum, berbeda dengan paman Yama yang tersenyum setiap saat dan ku beri tahu bibi paman Yama itu berisik," Emi tertawa kecil mendengar nya jujur saja Eri jika di lihat lihat lagi memang seperti Izuku sangat tajam dalam berpikir dan selalu ingin tahu, anak yang memiliki rasa penasaran besar.

"Kau akan mengerti saat kau sudah besar nanti Eri..." Gadis penyuka apel itu cemberut kemudian turun dari gendongan Emi, "Ya sudah bibi aku ke tempat ayah sama ibu dulu ya, dadah!" Eri melambaikan tangan nya dan keluar dari ruang para dosen berkumpul itu.

Yu pergi menuju Emi kakak sepupu nya yang menghela nafas sedih setelah Eri keluar, gadis yang mungkin usianya masih menginjak 26 tahun itu memeluk Emi dari belakang, "jangan sedih gitu Mizawa, aku yakin suatu saat nanti pasti ada bayi kecil di gendongan mu benarkan shozawa!" Shouta mengangguk setuju dengan perkataan Yu itu, "benar kata si anak magang ini, aku yakin kau... Kita pasti akan memiliki anak, mungkin tidak sekarang namun suatu saat nanti," senyum simpul Shouta itu menenangkan hati Emi.

Pandangan serius Shouta akhirnya mengarah pada gadis yang sudah bertunangan di belakang istrinya, "Dan kau Yu! Lebih baik sekarang hubungi Fuyumi dan duo host itu, sekarang!" Yu segera berlari dari sana setelah mendengar titah dari sang komandan Aizawa.

"Dasar gadis itu, aku heran bagaimana bisa Si Shinji itu bertahan dengan nya," Emi hanya terkekeh lagi, tidak ada yang tahu jika itu sudah berkaitan dengan cinta.

Can This Be Just You And Me ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang