"akhirnya selesai juga, aku sangat lelah setelah bela diri tadi..." Lega Itsuka setelah sampai di bawah panggung.
'aku harap nanti aku bisa membuat para juri takjub. Sangat bahagia rasanya setelah menyelesaikan hal ini. Rasanya seakan beban berat di pundak ku sudah hilang. Aku bersyukur akhirnya Monoma akan meninggalkan ku sendiri, aku sedikit lelah melayani sifatnya itu.'
Itsuka kini sedang bersantai dan menenangkan tubuhnya di sebuah bangku taman dekat kampus, untung saja tidak banyak orang yang kesana. Dia sendirian di tempat itu hanya di temani oleh angin yang berhembus pelan menerpa kulit putih halusnya. Itsuka menghirup udara di sana merasakan betapa segar nya udara itu.
"Sebaiknya aku sering sering ke sini. Suasana nya sangat menenangkan dan mampu membuat pikiran jadi rileks..." Monolog Itsuka.
Setelah merasa cukup lama berada di taman itu Itsuka akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan melihat apakah ada yang bisa ia nikmati nantinya, namun sebelum itu si gadis dengan rambut berwarna jingga tersebut memetik sebuah bunga melati berwarna putih lalu menghirup wangi nya.
"Memang benar, melati adalah bunga yang bisa membuat tenang." Seakan sedang berada di tengah pantai dengan laut dan udara yang tenang Itsuka kembali menghirup bunga tersebut.
Kemudian Itsuka berdiri dari simpuh nya sehabis memetik bunga tadi dan berjalan menuju kedalam sebuah ruangan. Ya Itsuka hanya lewat lewat saja sebenarnya siapa tahu ada hal yang menarik mungkin bisa ia gunakan untuk bersenang-senang. Mungkin saja.
Merasa sedikit lelah Itsuka ingin kembali ke ruang tunggu belakang panggung namun sebelum dia melangkah lebih jauh dia melihat Monoma dan juga Toga sedang berbicara serius di dekat sebuah pohon sakura tepat di depannya.
Karena penasaran perlahan Itsuka menuju ke sana dan bersembunyi di balik semak semak. Persetan dengan bajunya yang nanti bisa saja kotor, sekarang hal ini lebih penting.
Itsuka sedikit mengeluarkan kepalanya dari semak itu agar bisa mendengarkan dengan jelas apapun yang di bicarakan kedua orang tersebut.
"sebenarnya aku ini kenapa?" heran Itsuka pada dirinya sendiri. apa karena terlalu penasaran dan juga curiga dengan Monoma yang pasti memiliki hal buruk jika sudah bersama dengan Toga jika bukan itu jawabannya maka Itsuka tidak tahu lagi.
suara dari dekat pohon sakura membuat Itsuka menatap kearah Monoma untung saja dia tidak bisa melihat Itsuka, pasalnya Monoma berdiri dengan membelakangi Itsuka dengan Toga yang berada di sampingnya.
Tawa sarkas Monoma membuka pembicaraan keduanya.
"Aku sangat senang saat melihat wajah terkejut Uraraka tadi saat tahu Kendo telah memakai hal yang akan dia tunjukkan untuk bakat tadi," ucapan teman sekelasnya itu membuat Itsuka hampir saja berteriak terkejut namun untungnya dia dapat menahan diri.
Itsuka tidak dapat melihat wajah Toga tapi dari gerak tubuhnya dapat di pastikan Toga tengah menghela nafas panjang.
Itsuka kembali lagi memfokuskan dirinya mendengarkan percakapan kedua orang itu.
"Aku... Aku tidak bahagia."
Terkejut, Itsuka menutup mulutnya.
'apa? Toga mengatakan dia tidak bahagia? Bukankah dia tidak menyukai Ochako?'
"Apa maksudmu? Kau yang memberikan informasi ini padaku dan kau juga yang ingin membuat Uraraka itu malu 'kan?" Itsuka semakin menundukkan kepalanya kala Monoma tiba tiba menggerakkan tubuhnya yang kini menghadap ke samping memandang Toga.
Kembali terlihat Toga menghela nafas kemudian gadis itu menyilang kan tangannya di dada. "ya itu memang tujuan awal ku, tapi setelah di pikirkan lagi. Untuk apa aku lakukan itu? Jika saja nanti Izu-kun tahu maka dia akan semakin menjauh dari ku... Lagi pula aku sudah dapat berpikir jernih sekarang... Tidak mungkin aku bisa tertawa di atas penderitaan orang lain..." Jelas Toga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can This Be Just You And Me ✔️
Fiksi PenggemarAku hanya ingin kau tahu bahwa kau sangat berharga buatku, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat menginginkan mu menjadi milikku, aku ingin kau tahu bahwa aku bisa pantas kau panggil sebagai kekasih mu, tidakkah kau mengerti tentang ku yang sang...