Gemerisik air mengisi kekosongan ruangan. Uap tipis menutupi dinding kaca dengan sosok tinggi yang tengah menerima guyuran air hangat dengan nyaman.Atsumu meringis kecil kala cairan kental menuruni paha tebalnya. Ia melirik kemudian rona tipis memenuhi wajah.
"Uhh— itu keluar."
Ia lupa berapa banyak Kiyoomi memuntahkan laharnya semalam bahkan hingga matahari terik seperti saat ini pun sisa cairan alpha itu masih meluber keluar sebab tak dapat ditampung oleh Atsumu.
Mengingat kembali ke sesi ranjang semalam, Atsumu sempat kewalahan. Stamina yang dimiliki alpha memang sejatinya lebih besar dalam kondisi normal, saat rut mereka datang maka akan berlipat lebih dan tentunya produksi sperma pun meningkat.
Kiyoomi benar-benar menggila semalam. Bahkan saat Astumu merengek minta dilepaskan alpha jangkung itu tak menggubris sama sekali. Jepitan dinding Atsumu membuatnya ketagihan hingga pukul tiga pagi mereka benar-benar berhenti dengan omega pirang yang jatuh tertidur sebab kelelahan.
Atsumu meraba perut bawahnya. Jika begitu peluang ia dibuahi menjadi lebih besar ditambah dengan kondisi Kiyoomi yang rut.
"Uwah! Ki-yoomi??"
Lengan kekar seputih salju melingkari pinggang ramping Atsumu dari arah belakang. Tubuh telanjangnya yang basah dipeluk begitu nyaman oleh Kiyoomi yang masih berbalut piyama meski hanya celananya saja.
Hidung bangir itu mengendus kelenjar feromon Atsumu. Menggeseknya hingga menyesapnya dengan nikmat. Mawar adalah kesukaannya, itulah mengapa ia menyukai feromon Atsumu meski hanya tercium samar.
"Kiyoomi kau basah!"
Siapa yang peduli dengan tubuhnya yang baru terisi separuh nyawa itu basah namun justru dipertontonkan dengan bokong sintal nan tebal si omega. Kiyoomi tak pernah menolak undangan. Ditambah ini masih siklus rutnya. Atsumu benar-benar salah jika berniat menggodanya.
"Kuharap kau tidak keberatan dengan aktivitas pagi dengan kondisi basah seperti ini."
Tanpa berucap lagi ia menyentak dalam hingga tubuh berisi Atsumu tersentak kaget.
"Nnh! T-tunggu aku pikir, aku butuh— hyaah!"
Kiyoomi menjilat bibir. Mengangkat tubuh omega tersebut agar lebih leluasa menatap wajah cabulnya saat ia mengacau di dalam.
—————————————————————
"Selamat pagi Sakusa-sama."
Kiyoomi mengangguk tipis. Lengkap dengan setelan jas formal yang apik membalut tubuh proporsionalnya ia melangkah percaya diri ke dalam bangunan pencakar langit.
"Aku sudah membuat janji dengan okaa-sama."
Wanita surai panjang itu mengangguk mengerti. Menghubungi atasannya dengan cepat jika beliau kedatangan tamu penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vertrag ; SakuAtsu
FanfictionMiya Atsumu terbiasa hidup mewah sedari kecil. Apapun keinginannya terpenuhi hanya dengan jentikan jari. Kala roda kehidupan berputar, Atsumu yang terbiasa hidup mewah tak bisa dengan kehidupan serba berkecukupan. Di lain hal, Sakusa Kiyoomi taipan...