Aroma papermint bercampur dengan mawar mengisi ruangan dengan suhu yang mendadak panas dan pengap.
Pertemuan pertama yang berbeda dari hal wajar kebanyakan. Saat ini tubuh berisi Atsumu terlonjak hebat di atas pangkuan Kiyoomi yang menatapnya dengan seringai di wajah.
Meremas dada omega yang terlihat kepayahan ketika ia mempercepat tempo. Kiyoomi akui jika tubuh Atsumu memang benar-benar tipenya untuk ukuran pria. Bokongnya tembam begitu juga dengan bongkah dadanya yang pas saat ia remas. Jangan lupakan dengan paha tebalnya yang seksi juga ukuran penisnya yang tak kecil untuk omega lelaki.
Tubuhya sempurna. Juga lubangnya yang ketat melumat penisnya begitu nikmat di dalam.
Ini bukan pengalaman pertamanya bercinta dengan pria. Namun Kiyoomi menemukan hal yang pas pada diri Atsumu.
"Ff—uwaaa~ ahhn!"
Seringainya mengembang. Menekan prostat si pirang hingga binar coklatnya meluruhkan tangis kecil.
"Kau sangat sensitif Miya. Bahkan di sini pun sangat sensitif huh?" Ujarnya menjepit puting sang omega yang ereksi dengan jarinya.
"Saku— ngg~ keluar! Aanhh~"
Tubuh tinggi Atsumu terkulai lemas setelah mendapat pelepasannya. Bersandar pada Kiyoomi tanpa ia sadari sementara alpha jangkung itu sibuk dengan kegiatannya di dalam.
Deru napas berat saling bersahutan mengiringi malam yang kian larut. Tepat setelah tusukan ke tiga Kiyoomi menembaknya dengan kuat. Menyembur bagian dalam Atsumu dengan lahar panasnya yang meluber keluar mengaliri paha.
Tubuhnya berjengit sesaat. Ingatkan jika ini pengalaman pertama Atsumu berhubungan badan. Sensasi baru yang asing ini ia dapatkan setelah lima menit mereka bertemu.
"Aku tidak akan berhenti sebelum ia tumbuh. Jadi persiapkan tubuh dan staminamu untuk hari esok Miya. Kuantarkan menuju kamarmu."
Atsumu tidak bisa menjawab banyak kala kantuk menyerang kedua matanya lebih kuat lantas jatuh tertidur dalam gendongan Kiyoomi.
Pria jangkung ini mungkin tidak buruk?
————————————————————————
Bulu mata panjang si pirang mengelip perlahan tatkala bias cahaya mengintip melalui celah gorden yang terbuka. Menatap langit-langit kamar baru yang beberapa bulan kedepan ia tempati dengab pikiran kosong.
Pangkal pahanya pegal bukan main juga sakit. Begitu juga dengan bagian belakangnya yang nyeri bahkan ketika Atsumu bergerak kecil. Apa pengalaman pertama bercinta memang selalu seperti ini? Sedikit menyakitkan dan membuat tubuhnya lemas tak ingin digerakan.
"Sialan, paha dan pinggulku seperti akan lepas dari posisinya." Rengek si pirang nelangsa. Perutnya lapar dan Atsumu ingat belum makan apapun setelah pulang dari dokter di Hyogo.
Suara dorongan pintu menginterupsi. Kiyoomi di sana lengkap dengan pakaian santai dan terlihat lebih segar. Atsumu bahkan bisa melihat jelaga indah milik Kiyoomi yang memesona senada dengan rambut ikalnya yang memanjang.
"Sarapan untukmu."
Ujarnya singkat seraya meletakan sepiring roti bakar lengkap dengan bakon dan telur mata sapi.
"Tak keberatan jika aku merokok?"
Atsumu mengangguk. Mau keberatan pun sejatinya ini rumah Kiyoomi, bukan rumahnya.
"Kupikir kau pergi."
Hembusan tembakau mengudara sebagian memasuki kamar Atsumu sementara yang lain lenyap terbawa angin.
"Tadinya, tapi Eita cukup cakap untuk mengatur ulang jadwalku."
Atsumu tak lagi banyak bertanya. Kiyoomi ini tipikal pria dingin yang irit bicara jika lawan bicaranya tidak memulai percakapan lebih dulu.
"Hari ini dokter akan datang memeriksa keadaanmu. Kudengar jika membuahi omega tengah heat peluang kehamilannya cukup
besar."Manik coklat memandang sisi wajah alpha yang berada di balkon kamarnya. Beralih menatap otot perutnya yang samar. Tidak mungkin secepat itu kan? Lagi pula ia ini omega late bloomer. Orang-orang banyak menyebut omega sepertinya sebagai omega tak subur.
"Aku akan kembali lusa. Saat itu jadwal rutku tiba, kau harus bersiap dengannya Miya. Karena kali ini aku tidak akan berbelas kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vertrag ; SakuAtsu
Fiksi PenggemarMiya Atsumu terbiasa hidup mewah sedari kecil. Apapun keinginannya terpenuhi hanya dengan jentikan jari. Kala roda kehidupan berputar, Atsumu yang terbiasa hidup mewah tak bisa dengan kehidupan serba berkecukupan. Di lain hal, Sakusa Kiyoomi taipan...