Kelereng hitam Kiyoomi tak henti menatap mengikuti pergerakan si rambut pirang yang terlihat sibuk dengan dunianya tanpa mengindahkan Kiyoomi yang duduk manis di depan televisi.
Entah hanya perasaannya saja, tetapi ia rasa belakangan Atsumu seperti menghindarinya. Omega itu akan menciptakan jarak jika mereka berdekatan seolah Kiyoomi kuman.
"Kuperhatikan belakangan kau terus memakai baju berkerah tinggi."
Atsumu mau tak mau menghentikan kunyahannya. "Udara mulai dingin, kulitku sedikit sensitif dengannya maka akan muncul ruam merah. Kau mungkin tidak akan nyaman melihatnya Omi-kun."
Musim memang perlahan berganti, saat ini mulai memasuki musim gugur yang mana intensitas angin dan cuaca mendung akan lebih sering datang bahkan tak jarang badai.
Mau tak mau Kiyoomi menghentikan dugaannya setelah Atsumu mematahkan kecurigaannya.
Omega pirang itu tengah asik mengunyah kue kering hingga pipi tingginya mengembung lucu. Saat mulutnya aktif mengunyah, maka jari-jarinya juga aktif memberikan usapan lembut pada perutnya yang kian membesar.
Usia kandungannya semakin tua, Atsumu semakin cepat lelah bahkan kaki-kakinya mulai membengkak akibat pertambahan berat badan. Jangan lupakan pipinya yang kian berisi pun dengan bongkah dadanya. Atsumu seperti babi kecil gemuk ketika ia bercermin.
"Tidak kembali ke Tokyo?"
Omong-omong Kiyoomi menetap lebih lama dari perkiraan. Beberapa jadwalnya mundur dan ia masih memantau perusahaan cabang Osaka yang semakin berkembang.
"Kau tidak nyaman jika aku berada di sini?"
Atsumu menggeleng. Meski sedikit khawatir tetapi ia tak bohong jika bayi dalam perutnya berputar senang saat feromon sang ayah menyapa.
Kenyataannya, Kiyoomi benar-benar tidak mengingat malam dimana ia menggigit tengkuk Astumu. Mengklaim lelaki itu sebagai matenya.
"Omi-kun, boleh aku berjalan-jalan sebentar keluar rumah?"
—————————————————————
Mercedes benz CLA 200 berwarna putih melaju cepat membelah jalan yang kala itu cukup lenggang. Menyalip kendaraan lain tanpa peduli kebisingan klakson yang ia dapatkan setelahnya.
Giginya bergemelutuk dengan air wajah masam akan amarah. Manik itu memincing terus merapalkan nama beserta umpatan setelahnya.
"Miya Atsumu omega jalang tidak tahu diri! Pelacur sialan! Bedebah brengsek!"
Aoi menancap gas kian kencang. Tujuannya saat ini adalah hunian Kiyoomi yang berada di Osaka dan tentu saja telah ia ketahui berkat orang-orang suruhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vertrag ; SakuAtsu
FanfictionMiya Atsumu terbiasa hidup mewah sedari kecil. Apapun keinginannya terpenuhi hanya dengan jentikan jari. Kala roda kehidupan berputar, Atsumu yang terbiasa hidup mewah tak bisa dengan kehidupan serba berkecukupan. Di lain hal, Sakusa Kiyoomi taipan...