sebelas

3.2K 390 25
                                    

Kiyoomi kembali menampakan diri dihadapannya selang tiga minggu setelah hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kiyoomi kembali menampakan diri dihadapannya selang tiga minggu setelah hari itu. Hal pertama yang ia tanyakan tentunya tentang si bayi yang semakin aktif di dalam perutnya. Kemudian pria tinggi itu berkata ingin istirahat setelah beberapa hari disibukan dengan jadwalnya.

Atsumu tidak bisa berharap atau meminta hal lebih disini. Kiyoomi datang dan ingat padanya pun ia rasa cukup, lagi pula ia akan tetap datang sebab anak dalam kandungannya bukan karena alasan lain.

Semakin tua usia kandungannya Atsumu semakin merasakan perasaan meletup pada dadanya kala sang bayi menyapanya dengan tendangan dari dalam. Entah sejak kapan ia mulai menaruh rasa cinta pada sosok yang tidak akan pernah menjadi miliknya.

Atsumu mulai mencintai calon bayinya seiring berjalannya waktu.

Ketika malam menjemput disetengah kesadarannya dalam tidur, Atsumu dapat merasakan seseorang mengungkung tubuhya.

Aroma musk ini pastilah milik ayah dari si bayi dalam perutnya. Begitu pekat dan menggoda.

"Bangunlah omega."

Kiyoomi berbisik rendah. Matanya terlihat tak fokus dengan suhu tubuh yang semakin meningkat. Pria itu telah dikuasai sisi alphanya.

"Kiyo— uhuk!"

Atsumu terengah, kesulitan mengais napas tatkala jemari panjang Kiyoomi mencekik lehernya.

"Lep—hass! Kiyoo—!"

Alpha itu menyeringai tipis. Mengerikan.. Atsumu tidak menyukai senyuman itu.

"Omegaku yang cantik telah sadar dari tidurnya. Lihatlah wajah ini, kau semakin membuat birahiku memuncak."

Atsumu tak tahu jika alpha dominan seperti Kiyoomi pun dapat kehilangan kendali saat rut nya datang. Bahkan iris jelaga yang diam-diam Atsumu sukai kini telah berubah keemasan sepenuhnya.

Katakan jika saat ini Kiyoomi tak lagi sadar dengan apa yang akan ia lakukan setelahnya.

"Harum sekali. Indah dan sangat cantik."

Suaranya serak dengan jari-jarinya yang panjang menggerayangi tubuh telanjang Atsumu. Sementara omega  itu gemetar ketakutan saat kulit panas Kiyoomi menyentuh tiap inci tubuhnya.

"J-jangan— ahh!"

Bibir itu tersenyum miring. Respon yang sangat memuaskan. "Bahkan disini sudah sangat basah, kau sungguh siap menyambutku omega."

Atsumu mengigit bibir dalamnya. Menangkup perut buncitnya yang menegang. Selama masa kehamilan, tak pernah sekalipun mereka berhubungan badan. Kiyoomi enggan mengambil risiko keselamatan bayinya.

Kiyoomi kembali tersenyum puas. Ia menyentuh perut Atsumu lembut kemudian setelahnya menciumnya hingga mengundang tanda tanya besar dalam kepala sang omega.

Vertrag ; SakuAtsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang