Langit malam bekerja semana mestinya. Awan pekat dengan hujan telah berganti menjadi langit gelap tanpa bintang.Suasana rumah nampak sepi. Di kamar utama tertidur dengan lelap gadis kecil yang tersenyum dalam tidurnya. Merasa nyaman dengan aroma lembut kamar sang ibunda juga dengan selimutnya yang hangat.
Detik jarum jam menggema mengisi sunyi dengan cahaya temaram. Pukul sebelas waktu setempat adalah waktu dimana orang kebanyakan mengistirahatkan diri setelah satu hari beraktivitas.
Namun dua sejoli itu baru memulai kegiatan mereka di dalam bilik kamar mandi.
Kecipak basah beriring erangan tertahan menjadi lagu pengiring keduanya. Semua berawal dari feromon Kiyoomi yang perlahan menguar selepas Osamu meninggalkan tempat.
"Ahk! K-Kiyoo berhenti— mengaduknya."
Tubuh telanjang Atsumu disandarkan pada dinding marmer yang dingin sementara jari jemari panjang Kiyoomi mengaduk analnya.
Wajah Atsumu sudah semerah tomat saat ini. Suhu disekitarnya pun semakin meningkat meski sejatinya diguyur dibawah air.
Maniknya yang berkabut memandang alphanya. Curang sekali, Kiyoomi terlihat tak berbeda— tidak, pria itu semakin menawan dengan volume ototnya yang bertambah dari yang terakhir Atsumu ingat. Dada bidangnya dan otot perutnya yang sempurna. Pria ini sangat andal membuatnya tergoda huh?
"Aku harus mempersiapkanmu dengan baik. Bersabarlah dan jangan mengentatkannya sayang."
Pria itu terlihat acuh dan semakin fokus pada kegiatannya mempersiapkan Atsumu. Jari panjangnya mengelitik, menekan dengan tempo cepat pada titik dimana Atsumu mengejang.
Omega itu terengah setelah mendapat pelepasannya. Apa karena tak pernah mendapatkan sentuhan apapun hanya dengan jari Kiyoomi membuatnya keluar? Atsumu rasa begitu sebab selama heatnya datang ia hanya akan berbaring tak berdaya dan bergantung dengan pil dan suntikan obat.
"Cantik sekali." Kiyoomi memujinya tulus. Menciumi setiap ruas wajah berantakan Atsumu kemudian mengulum bibir gemuknya diselingi belitan lidah.
Lengannya mengalung sempurna di leher jenjang sang alpha. Menegang kala penis Kiyoomi menyapa lubang senggamanya dengan gesekan tak sabar. Atsumu terkekeh begitu mendapati wajah bernafsu prianya.
"—fuuh a-ahh! K-Kiyoo~ mmh te-terlalu besar."
Satu tungkainya melingkar manis dipinggang yang lebih tinggi sementara sang dominan masih berupaya menanamkan miliknya secara utuh. Menekan pinggul Atsumu lantas menyentaknya dengan kuat hingga si pirang menjerit.
Sempit dan hangat.
"Urkh! Ha—ahh~"
Mengabaikan rasa sakit, Atsumu mulai menikmati pergumulan mereka meski sejatinya rasa dingin mulai menyeruak. Bercinta di tempat basah dan lembab seperti kamar mandi bukan pilihan bagus dan Atsumu tidak akan menyanggupinya kemudian hari jika Kiyoomi menginginkannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vertrag ; SakuAtsu
FanficMiya Atsumu terbiasa hidup mewah sedari kecil. Apapun keinginannya terpenuhi hanya dengan jentikan jari. Kala roda kehidupan berputar, Atsumu yang terbiasa hidup mewah tak bisa dengan kehidupan serba berkecukupan. Di lain hal, Sakusa Kiyoomi taipan...