Ayumi termasuk gadis kecil yang pintar di usianya yang baru lima tahun. Ia cukup peka untuk membaca situasi dan air wajah seseorang. Singkat kata kecerdasan yang di peroleh dari gen unggul sang ayah yang seorang alpha dominan.Hazelnya melirik sosok dewasa tersebut. Ayumi sebenarnya tahu jika suasana hati ayahnya berubah tak mengenakan setelah mereka masuk ke dalam toko roti. Meski begitu ayah tetap memberikannya cookies dan roti manis yang lezat untuknya.
"Daddy akan mengantar ke rumah obaa-chan. Hari ini menginaplah di sana, besok setelah makan siang baa-chan atau daddy akan menjemputmu."
Ayumi mengangguk kecil tidak merasa keberatan jika hari ini ia tak mengujungi day care dan tidak bermain dengan Aika.
"Daddy, boleh Ayumi bertanya sesuatu?"
Gadis kecil itu tidak menatap ayahnya yang menaruh fokus pada kemudi. Lengan kecilnya memeluk satu toples cookies rasa cokelat seolah benda berhaga baginya.
Dengan melalui banyak pengamatan dan beberapa bukti, Ayumi hanya berpikir jika potret yang selama ini mengisi bingkai di atas meja belajarnya adalah sosok yang sama dengan paman roti manis.
Dalam ingatan Ayumi saat usianya empat tahun ayah memberikannya bingkai foto tersebut. Mengenalkan padanya jika sosok tersebut adalah orang yang melahirkannya ke dunia. Setelahnya ayahnya itu akan sesekali menceritakan bagaimana sosok ibu yang hanya dapat Ayumi kenali dari selembar gambar tanpa tahu dimana sosok itu berada.
"Paman Atsumu, papaku?"
Kiyoomi refleks menginjak rem, beruntung kondisi jalan cukup sepi. Ia menepikan mobil dengan pikiran berkecamuk. Bagaimana bisa putri kecilnya berpikir demikian? Kiyoomi nampaknya lupa jika gadis kecilnya itu anak yang cerdas.
"Mengapa Ayumi berpikir seperti itu?"
Hazel kecilnya tak mampu membalas tatapan sang ayah. "Hanya berpikir begitu. Paman Atsumu sangat mirip dengan foto papa yang Ayumi punya."
Kiyoomi menarik napas. Sejatinya saat ia berjumpa lagi dengan sosok tersebut setelah lima tahun, Atsumu memang tak banyak berubah. Omega itu masih sama seperti dalam memori Kiyoomi hanya saat ini rambutnya terlihat lebih pucat dengan potongan lebih pendek.
Sejak awal ia memang tidak berniat menutup-nutupi figur ibu untuk Ayumi. Beberapa kali Kiyoomi bahkan bercerita tentang Atsumu pada putrinya dari sedikit waktu yang mereka berdua habiskan bersama. Meski begitu Kiyoomi tahu jika putrinya senang, gadis kecil itu akan berbinar saat ia berkata jika mata mereka amat mirip begitu pula dengan senyuman yang Ayumi miliki.
Ketika takdir seolah bermain di atas mereka saat ini, apa Kiyoomi mampu mengakuinya secara gamblang?
"Kenapa papa meninggalkan Ayumi dan daddy? Apa Ayumi tidak diinginkan papa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vertrag ; SakuAtsu
FanficMiya Atsumu terbiasa hidup mewah sedari kecil. Apapun keinginannya terpenuhi hanya dengan jentikan jari. Kala roda kehidupan berputar, Atsumu yang terbiasa hidup mewah tak bisa dengan kehidupan serba berkecukupan. Di lain hal, Sakusa Kiyoomi taipan...