3. Bianca Olivia

94.7K 6.4K 122
                                    

Yuhu, kembali lagi sama aku, jangan bosan-bosan ya 😅

TERBIT JUNI 2024 INI YA GUYS ... YUK BERITAHU YG LAIN AGAR KITA WAR BARENG ... JANGAN LUPA NABUNG DARI SEKARANG. FOLLOW INSTAGRAM @fiyaseni. Karena aku kasih info disana dan di cerita ini.🥰🤗

Warning !!!

Terdapat beberapa kata kasar, jangan di tiru ya 🙏.
Happy reading gyus 🥰
.
.
.

Bianca Olivia. Sosok gadis cantik dan pekerja keras, ia bersekolah di salah satu SMA elite yang berada di Jakarta, yaitu SMA Karya Bangsa. Gadis dengan rambut lurus dan panjang ini juga bekerja disalah satu Cafe, yang tak jauh dari arah rumahnya. Di saat anak-anak remaja lainnya menghabiskan waktu mereka untuk bermain dan beristirahat setelah pulang sekolah, namun Bianca harus menghabiskan waktunya di Cafe tersebut untuk bekerja. Hal itu ia lakukan untuk membantu perekonomian keluarganya.

Bukan lantaran sang Ayah menyuruhnya untuk bekerja, namun keinginan itu adalah kemauan Bianca sendiri. Ia tidak mau jika harus menyusahkan Ayahnya kelak. Apalagi cita-citanya untuk menjadi seorang Dokter, adalah impiannya sejak kecil. Maka dari itu, Bianca harus mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari sekarang, untuk bisa melanjutkan pendidikanya ke jenjang yang lebih tinggi.

Siang itu, tepatnya pada pukul 13.30. Seluruh murid di SMA Karya Bangsa berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Mereka semua berjalan pada satu tujuan yaitu gerbang sekolah. Bianca dan kedua sahabatnya yaitu Desty dan Messy, masih berada di kelas. Mereka sedang membereskan buku-buku serta alat tulis lainnya dan dimasukkannya ke dalam tas mereka.

Desty berdiri dan memakai tas ransel miliknya. Ia melihat kearah dua temannya. "Bii, nanti lo mau langsung ke Cafe?"

"Hm ...." jawabnya singkat yang masih fokus memasukkan alat tulisnya kedalam tas

"Yah ... gagal deh kita main lagi," ujar Desty

Messy yang baru selesai memasukan alat tulisnya menoleh kearah Desty. "Lo kaya baru pertama kali kenal Bianca, deh. Dia kan dari dulu memang gitu, susah kalau diajak main," sindirnya

Bianca langsung menoleh pada kedua sahabatnya dan mengerjapkan kedua matanya seraya menghela napasnya. "Ih ... bukan gitu, kan kalian tau. Gue ini harus kerja dulu, lagian kan seperti biasa lah. Gue Cuma bisa libur di hari weekend," Kedua temannya memasang wajah jutek dan memalingkan pandangannya dari Bianca. Ngambek. Ya itulah yang mereka perlihatkan didepan Bianca.

Melihat ekspresi dari kedua sahabatnya, membuat Bianca pun berdiri didepan mereka dengan memohon didepan kedua temannya lalu berlutut. "Please, kalian jangan ngambek dong ... Yah, jangan ngambek yah," pinta Bianca dengan mengantupkan kedua telapak tangannya didepan dada. Kedua temannya saling melihat satu sama lain. Mereka menghela napasnya secara bersamaan.

Messy langsung membantu Bianca untuk berdiri, "Udah lah, Bi ... Lo itu selalu aja kaya gini, buat kita jadi ngerasa bersalah deh,"

Bianca pun berdiri dibantu oleh Messy. Ia memberikan senyuman kuda, memperlihatkan barisan gigi putihnya, dan terlihat pula gigi gingsulnya. Yang membuat senyuman Bianca semakin terlihat manis.

Desty mengecapkan bibirnya, "Iya nih, Bi. Lo itu selalu aja ngerayu kita dengan bersikap kaya tadi. Kan, kita jadi nggak tega ngeliat lo,"

Bianca kembali tersenyum, ia senang karena berhasil telah membuat kedua temannya tidak jadi marah padanya. Ia mengambil tas ranselnya dan segera memakainya. "Yaudah, kalau gitu gue duluan ya," pamitnya

"Eh, lo nggak bareng sama Brayn? Kalau lo mau bareng sama dia, sekalian aja. Gue juga mau ke kelasnya nih. Mau pulang bareng sama Ronald," ujar Messy

"Iya nih, biasanya juga lo bareng dia kan," tambah Desty

Om Alex (My Cold Husband) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang