WARNING !!!
Terdapat beberapa adegan yang dilakukan bagi yang sudah menikah 🙏 15+
Aku terharu dengan komentar kalian di-part 'Curhat' 🥺😭 janji ya kawal cerita ini sampe end dan jangan lupa untuk share juga 🙏
Maaf ya, karena novelnya udah Terbit maka sebagian part-nya aku hapus secara acak. Ada beberapa review juga tentang NOVELNYA di IG @fiyaseni untuk link pemesanan juga ada di bio IG tersebut 🙏😉
Votement 👌
Happy reading guys 🥰
.
.
."I love you."
Perkataan lembut itu membuat Bianca semakin erat memeluk sang suami. Namun hati dan pikirannya berbeda, hatinya ingin Alex berada disisinya, tapi pikirannya sulit memaafkan apa yang selama ini Alex lakukan padanya.
Lelaki berpostur tinggi itu membelai lembut rambut sang istri. "Sudah cukup saya kehilangan Mamah saya, Bianca. Saya tidak mau kehilangan kamu juga." ucapannya lembut.
Perlahan, Bianca melonggarkan pelukannya, ia menatap netra suaminya. Bibirnya membentuk bulan sabit hingga tersimpul senyuman indah di bibir manisnya.
"Pulang ya, ke rumah kita." ujar Alex lembut yang langsung dianggukan oleh Bianca dengan senyuman manis.
Beberapa menit telah berlalu, mereka pun telah sampai di rumah bernuansa monochrome milik Alex. Alex pun di papah oleh Willy dan juga Bianca menuju ke kamarnya.
Diruang depan, Rita yang tengah menunggu kepulangan mereka pun, merasa lega melihat mereka sudah kembali ke rumah. Ia segera menghampiri keduanya.
"Ya ampun, ini kenapa dengan Alex?"
"Em, Mas Alex ...."
"Terjadi insiden sedikit Bu, diluar sana. Jadi Pak Alex seperti ini," sahut Willy yang langsung membuat Bianca segera terkejut dan menoleh kearahnya.
"Bagus Willy. Kamu memang asisten pribadi saya yang baik. Kamu mampu menutupi setiap masalah yang terjadi pada saya." Batin Alex
"Insiden apa?" tanya Rita yang kahwatir pada Alex karena melihat wajahnya yang dipenuhi oleh luka lebam serta setitik darah disudut bibirnya.
"Em, Mah. Bianca bawa Mas Alex ke kamar dulu ya," ucapnya mengalihkan pertanyaan tadi.
"Mamah bantu ya," tawarnya
"Nggak perlu," tolak Alex langsung dengan ketus
Rita pun langsung mengangguk, ia mengerti seberapa baik dirinya kepada Alex, pasti tidak akan ditanggapi olehnya. Tapi Rita, tetap sabar menghadapi sikap anak tirinya itu.
Bianca membawa Alex menuju kamarnya. Willy pun segera berpamitan pada Rita.
Di kamar. Bianca membantu Alex duduk di kasurnya. Ia pun segera keluar dari kamar Alex, kesal karena sikap Alex yang ketus pada Mamah Rika.
"Bianca,"
Gadis itu menghentikan langkahnya, namun tidak menoleh ke arah sang suami.
"Apa?!" jawabnya ketus
"Kamu mau kemana?"
Bianca menoleh. "Katanya Om mau berubah. Mana? Sikap Om ke Mamah tadi masih belum berubah, Om masih aja ketus,"
Alex menghela napasnya pelan, sesekali meringis menahan rasa sakit diwajahnya.
"Kita baru saja baikan, kamu jangan memancing keributan lagi, Bianca."
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alex (My Cold Husband) ✓
Novela Juvenil[Beberapa Part di hapus acak. PO 06 Juni 2024!] Masa SMA adalah masa yg paling indah. Katanya. Namun, tidak bagi Bianca Olivia. Diusianya yg menginjak 17 tahun, atau yg sering disebut sweet seventeen. Ia harus mengalami banyak masalah dalam hidupnya...