Hallo ... Kalian sayang gak sama aku ? Eh ... Maksudnya sama cerita ini 🙃😂
Maaf ya, beberapa part-nya aku hapus secara acak. Karena novelnya udah Terbit. Ada beberapa review juga dari reviews tentang cerita ini, bisa langsung cek di Instagram @fiyaseni. Link pemesannya juga ada di bio IG tersebut.
Jangan lupa untuk share cerita ini pada teman-teman kalian semuanya 👌🤗
Happy reading guys 🥰
.
.
."Bianca!"
"Bianca tunggu!"
"BIANCA OLIVIA!!!"
Teriakan serta panggilan yang berkali-kali di lontarkan oleh Alex, tak membuat Bianca menghentikan larinya. Gadis itu terus berlari tak mempedulikan sang suami.
Hatinya sudah terlanjur sakit akan tindakan yang Alex lakukan padanya. Malu, ia tak tau akan ditaruh dimana wajahnya nanti, ketika masuk sekolah, pasal kejadian itu.
Gadis dengan gigi gingsul itu terus berlari. Ia tak peduli banyaknya orang yang memerhatikan dirinya. Air matanya jatuh berkali-kali membasahi pipinya, entah berapa kali dirinya mengusap, tapi tetap saja butiran bening itu tetap mengalir membanjiri wajahnya.
Alex pun tetap mengejar sang istri, namun langkah dari gadis itu lebih cepat darinya hingga ia menghentikan langkahnya dan mengatur napasnya. Ia mengambil ponsel dan segera menghubungi Willy.
"Hallo, Pak."
"Willy, saya butuh bantuan kamu,"
"Iya, Pak. Apa yang perlu saya bantu?"
"Saya sharelock dan kamu segera kesana ya,"
"Siap, baik Pak."
Tak lama, Alex pun segera menuju ke mobil dan mencari kembali keberadaan sang istri.
Entah seberapa jauh dirinya berlari, hingga gadis dengan rambut panjang itu mulai lelah dan menghentikan langkahnya. Ia mengatur napasnya, dan perlahan melihat kearah jalan didepan sana.
'Tempat Pemakaman UmumTenang Abadi'
Tulisan itu yang pertama kali ia lihat. Iya, TPU itu adalah tempat kedua orang tuanya disemayamkan. Perlahan, gadis itu melangkah kakinya masuk kedalam pemakaman tersebut.
Ia melangkah kakinya menuju pemakaman kedua orang tuanya yang bersebelahan. Namun, seketika ia menghentikan langkahnya ketika melihat pemakaman dengan nama 'Rifka'.
Bianca mendekati pemakaman itu, ia perhatikan namanya. "Ini pemakaman Mamah kandungnya Om Alex." batinnya
Gadis itu menunduk, ia memejamkan kedua matanya dan berdo'a untuk Mamah Rifka. Setelah selesai, ia membuka kedua matanya, mendekati batu nisan itu lalu mengusapnya.
"Hallo Mah. Saya Bianca, menantu Mamah." ucapnya lalu tersenyum tipis diwajahnya seirat mengusap air matanya yang masih tersisa dipipinya.
Tiba-tiba, terlihat kilatan petir yang membuatnya terkejut. Bianca pun langsung menjauhi pemakaman itu dan berjalan menuju pemakaman kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alex (My Cold Husband) ✓
Teen Fiction[Beberapa Part di hapus acak. PO 06 Juni 2024!] Masa SMA adalah masa yg paling indah. Katanya. Namun, tidak bagi Bianca Olivia. Diusianya yg menginjak 17 tahun, atau yg sering disebut sweet seventeen. Ia harus mengalami banyak masalah dalam hidupnya...