7. Alex House

83K 5.5K 136
                                    

Bianca udah tinggal nih di rumah Alex. Yuk langsung cuss baca aja.

OPEN PO 06 JUNI 2024 INI YA GUYS ... YUK BERITAHU YG LAIN AGAR KITA WAR BARENG ... JANGAN LUPA NABUNG DARI SEKARANG. FOLLOW INSTAGRAM @fiyaseni. Karena aku kasih info disana dan di cerita ini. 🤗🥰

Jangan lupa votement 😉
Happy reading gyus 🥰
.
.
.

Rika mendekati Bianca. "Bianca, sekarang kamu panggil tante, dengan sebutan Mamah," ucapnya dengan lembut

"Dan kamu panggil Om, dengan sebutan Papah," tambah Thomas

Bianca tetap tersenyum manis pada mereka, dan sempat melirik Alex beberapa kali, kata-kata yang Alex ucapan barusan, membuatnya terngiang-ngian didalam otaknya. Lirikan matanya terus memerhatikan lelaki yang saat ini telah menjadi suaminya. Ia benar-benar masih belum percaya bahwa saat ini dirinya telah menikah dan telah menjadi milik orang lain. Bianca menghela napasnya, ia berjalan menuju sang Ayah.

Bianca menyalami sang Ayah. Temy pun mengusap lembut kepala putrinya. "Bianca, sekarang sudah menikah. Ayah jadi lebih tenang, jika sewaktu-waktu Ayah akan pergi meninggalkan kamu,"

"Ayah. Ayah nggak boleh ngomong kaya gitu, Bianca nggak suka Ayah berbicara seperti itu," sahut Bianca yang terus memerhatikan wajah Sang Ayah.

Ayahnya tersenyum tipis, dan ia melihat kearah Alex, yang kini telah menjadi menantunya. "Alex," panggilnya. Alex pun segera menghampiri Temy dan berdiri tepat disamping Bianca.

Temy menghela napasnya, ia mengambil tangan Alex dan tangan Bianca, disatukanlah tangan keduanya oleh Temy seraya tersenyum kearah mereka. Keduanya hanya terdiam, sambil memerhatikan Temy.

"Titip Bianca ya, jangan sakiti dia. Ini adalah amanah dari Mamahnya Bianca, dan juga Mamah kamu. Saya yakin, kamu bisa menjadi suami yang baik untuk Bianca,"

Airmatanya turun, ketika sang Ayah mengatakan hal tersebut kepada Alex. Perlahan, Temy melepaskan genggaman tangannya pada mereka, dan ia memberikan Bianca sebuah surat kecil. Bianca segera menerimanya, "Ini apa Yah?" tanya Bianca. Namun, pertanyaanya tak dijawab oleh sang Ayah, ia hanya tersenyum dengan kedua mata yang mulai menutup secara perlahan.

Sontak, hal tersebut langsung membuat gadis cantik itu terlihat panik. "Yah, Ayah. Ayah denger Bianca kan. Ayah," panggilan Bianca semakin keras dan histeris, namun Temy semakin menutup kedua matanya dan tak merespon apapun.

Panik. Semua orang yang berada di ruangan tersebut langsung kalang kabut. Thomas pun segera memanggil Dokter. Sedangkan Rika berusaha untuk menenangkan Bianca, yang sedari tadi menangis. Tak lama kemudian, sang Dokter datang bersama Suster, dan menyuruh mereka untuk menunggu di luar ruangan tersebut, sementara Dokter dan Suster segera memeriksa keadaan Temy.

Di luar ruangan tersebut. Bianca tak henti-hentinya menangis, ia benar-benar kahwatir dan takut terjadi sesuatu pada sang Ayah. Rika pun selalu berada disamping Bianca dan terus menenangkannya. "Bianca kamu tenang ya. Lebih baik, sekarang kita semua berdo'a untuk keselamatan Ayah kamu," tutur Rika yang terus mengusap lembut pundak Bianca.

Airmata terus mengalir deras di pipi mulus milik gadis itu.
Alex yang berdiri tak jauh dari Bianca, melihat dengan jelas, bahwa gadis itu terus menangis dan tak henti-hentinya memanggil-manggil Ayahnya.

"Gue tau apa yang dirasakan Bianca. Hal itu sama ketika Mamah pergi," batin Alex.

Tak lama kemudian, sang Dokter telah keluar dari ruangan tersebut. Bianca pun langsung berdiri dan menghampiri Dokter tersebut dengan airmata yang terus mengalir di pipinya.

Om Alex (My Cold Husband) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang