INGAT!
DIA BENING SEDANGKAN KAMU NGEBLUR!
_FromFacebook《♡》
Ana duduk termenung. Tatapannya kosong namun kepalanya benar-benar penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang ia pikir akan terjadi dalam waktu dekat ini. Satu helaan napas panjang keluar lagi dari mulut Ana dan itu membuat Pikar semakin heran, tidak biasanya gadis itu terlihat begitu banyak pikiran seperti saat ini.
"Lo kenapa sih, Na?" Tanya Pikar tak bisa membendung keheranannya.
"Kar, kalau misalkan Mama lo mau nikah lagi, lo gimana?" Tanya Ana ingin mengetahui apa pendapat Pikar.
"Ya gak gimana gimana. Mama gue udah nikah 5 kali dan barusan gue dapat undangan pernikahannya yang ke 6."
"Hah?!" Ana menutup mulutnya karena terlalu terkejut mendengar perkataan Pikar.
"Reaksi lo gak usah dilebih-lebihkan kayak gitu, goblok!"
"Berarti bentar lagi lo bakal punya 6 Bapak?!" Ana mengangkat 6 jarinya.
"Gak masalah. Mereka semua baik kok cuma emang Mama gue aja yang bajingan."
"Astagfirullah! Gak boleh ngomong gitu."
"Kenyataan."
"Sebajingan apapun dia, wanita itu tetep Ibu lo, yang udah ngandung lo selama 9 bulan."
"Kata siapa 9 bulan? Gue prematur 8 bulan."
Ana melongo, "seriusan?!"
"Lo ngapain di kuburan Galih?" Tanya Pikar tiba-tiba, mengabaikan pertanyaan Ana tentang ia yang lahir saat masih 8 bulan.
Ana terdiam, bingung harus menjawab apa. Ia hanya bisa menatap Pikar yang sudah tidak sabar menunggu jawaban keluar dari mulutnya.
"Na."
"Jadi gue tuh kemarin ziarah ke makam Ibu Bapak, selesai ngirim do'a gue jalan-jalan, eh nggak taunya malah ketemu Kak Ilhon. Terus Kak Ilhon nawarin gue mau ngirim do'a buat Kak Galih apa enggak, ya gue mau lah, sekalian buat nambah-nambah pahala."
Kini, giliran Pikar yang terdiam.
"Lo... kenal Kak Galih?"
Sengaja. Ana ingin mendengar jawaban Pikar.Pikar menatap Ana.
"Temen gue.""Temen Kak Irga juga?"
Pikar mengangkat kedua bahunya.
Ana memutar-mutar jari telunjuknya sembari menyimpulkan sesuatu yang sebenarnya sudah ia tau. "Jadi ... lo, Kak Ilhon, Kak Irga dan Kak Galih dulu temenan?"
Kali ini Pikar mengerutkan kedua alisnya.
"Sejak kapan gue ngomong kalau gue temenan sama Ilhon Irga?""Pak? Saya izin ke toilet ya." Lanjutnya sembari mengangkat sebelah tangannya, meminta izin pada Pak Guru.
"Ohiya silahkan." Balas Pak Guru memberi izin.
Ana menatap kepergian Pikar dengan tanda tanya yang sangat besar di atas kepala. Ia menjadi sangat penasaran sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka berempat hingga bersikap seperti tidak pernah saling kenal. Ilhon dan Pikar mengakui bahwa Galih adalah teman mereka namun, Ilhon dan Pikar tidak mengakui jika mereka juga teman, dulu.
Apa Irga juga akan seperti itu? Mengakui Galih adalah temannya tapi, tidak dengan Ilhon dan Pikar. Ana harus menanyakannya langsung pada Irga nanti saat istirahat.
《♡》
Saat ini Ana sedang makan di kantin sembari sesekali menoleh ke pintu kantin jika seseorang masuk ataupun keluar. Ia sedang menunggu Irga juga Ilhon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Novel
Teen Fiction"Kalau nggak nemu cowok yang kayak Iqbalnya Acha, yang kayak Nathannya Salma juga boleh atau kayak Dilannya Milea eh- Rangganya Cinta boleh juga tuh." ~Ana 《♡》 Ana adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang sangat menyukai novel remaja. Hampir selu...