“Aishhh...” Gumam Fia memegangi lengannya yang sedikit ngilu. Sedangkan kantong plastik yang Fia bawa sudah diambil alih oleh Meila.
“Jeosonghamnida... maaf aku tidak sengaja,” Pria itu membungkuk sebagai ucapan maaf, lalu mengangkat wajahnya menatap seseorang yang dia tabrak barusan.
“Kau...”
.
.
.
.Fia yang ditunjuk seperti itu mengangkat wajahnya menatap heran pria di hadapannya saat ini.
“Kau yang semalam memanggilku Ahjussi di minimarket itu kan?”
“Kau Ahjussi yang semalam?” Tanya Fia memastikan sedangkan Meila mengerutkan sedikit keningnya ke arah pria itu.
“Sudah berapa kali ku bilang, aku bukan seorang Ahjussi!”
“Jangan salahkan aku jika memanggilmu Ahjussi, kau selalu menutup wajahmu dengan masker hitammu itu!” Jawab Fia dengan kesal.
“Aku akan tunjukkan padamu bahwa aku bukan seorang Ahjussi.” Fia mengalihkan pandangannya ke arah lain tak peduli dengan yang pria itu katakan.
“Hyung, kau akan belanja di toko ini kan... Tunggu aku di sini Hyung, aku ingin bicara dengan wanita cantik di hadapanku ini.” Fia yang mendengar itu menatap tajam pria yang berani menggodanya semalam itu.
Pria itu sudah menarik Fia menjauh dari Meila dan pria yang dia panggil Hyung.
“Kau juga belanja?” Tanya pria tinggi di hadapan Meila saat ini.
Meila menatap belanjaan yang dia bawa sekilas lalu menatap pria di depannya ini dan berkata “Iya.”
“Apa kau mengenal dongsaengku tadi?”
“Kita bertemu kemarin di minimarket, dia bersama dengan Hyungnya yang lain, sepertinya...” Jawab Meila ragu.
“Siapa namamu?”
“Meila,” Jawab Meila tersenyum tipis menatap pria yang memiliki postur tubuh sempurna itu.
“Kau bukan orang Korea ya? Namamu bukan nama Korea...”
“Aku orang Indonesia.”
“Aaaa pantas saja... Apa kau mengenal BTS?” Tanya pria itu pada Meila.
“Siapa yang tidak mengenal mereka,”
“Apa kau seorang Army?” Pertanyaan Pria itu membuat Meila sedikit berpikir apakah dia seorang Army?
“Sepertinya... bukan.”
“Kenapa harus ada kata sepertinya?” Tanya Pria itu penasaran.
“Haruskah aku menjelaskannya padamu?” Tanya Meila tersenyum lucu menatap pria di hadapannya ini yang terus-menerus bertanya padanya.
“Tidak perlu-tidak perlu...” Jawab Pria itu membuat Meila sedikit terkekeh memperlihatkan gingsulnya.
‘Manis’ batin pria itu.
Pria itu mendekat ke arah Meila dan berbisik “Namaku Kim Seokjin.”
Meila menatap pria di depannya ini tak percaya. Apa yang pria itu katakan tadi? Kim Seokjin?
Sedangkan Seokjin hanya tersenyum di balik masker hitamnya menatap wanita berhijab di hadapannya ini.
“Kau...”
“Huustt... jangan bicara terlalu keras! Aku sedang tidak ingin berlari hari ini.” Bisik Seokjin menatap Meila yang sepertinya masih mencoba mempercayai omongan Seokjin barusan.
“Jika Jungkook sudah kembali, tolong katakan padanya untuk menungguku di sini...”
Seokjin hendak berjalan memasuki toko bahan makanan itu, namun dia kembali membalikkan badan dan berkata “Mei-ah, senang bertemu denganmu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
LET GO (TELAH TERBIT)
FanfictionKetika hati sudah keluar dari jalurnya, dan ketika takdir yang mempertemukan namun takdir itu juga yang melarang keras untuk bersama . . . Patah hati terperih adalah ketika perbedaan terlihat sangat jelas di antara kita, Dan sampai kapanpun aku tida...