Part 3

95 16 24
                                    

Hari ini adalah Hari kedua Meila dan Fia di Korea. Disaat semua orang memilih untuk terus tenggelam dalam mimpi, Meila sudah sibuk dengan beberapa alat masak di dapur mini apartemen mereka itu saat ini. Menu masakan Meila pagi ini adalah nasi goreng dengan telur mata sapi. Sangat Indonesia sekali bukan.

Jika kalian bertanya di mana Fia, tentu saja dia masih bermain dengan Jungkook di dalam mimpinya. Ya, dia masih tidur. Kalaupun dia bangun, Meila yakin Fia hanya akan mengganggunya memasak.

Fia tidak bisa memasak karena dia takut dengan yang namanya bawang putih dan bawang merah. Entah apa yang dilakukan bawang-bawang itu hingga membuat Fia membencinya.

“Topping sosis sepertinya enak.” Ucap Meila berjalan mendekat lemari es yang hanya berisi beberapa camilan dan sosis yang kemarin Fia beli di minimarket.

Beberapa menit Meila sibuk dengan aktivitasnya dan sekarang tinggal sentuhan terakhir. Meila menaburkan potongan sosis di atas nasi goreng buatannya.

“Siap!” Meila tersenyum sambil menatap nasi goreng buatannya yang sudah siap disantap.

“Sekarang saatnya membangunkan Eonni.”

Tidak butuh waktu lama Meila membangunkan Fia karena Meila yakin Fia kelaparan pagi ini. Ya, bagaimana tidak kemarin mereka berdua hanya makan ramyeon saja tanpa nasi.

Kalian tahu sendirikan, orang Indonesia itu belum dibilang sudah makan jika belum makan nasi.

Meila berdiri dari duduknya berniat mengambil air mineral di dalam lemari es. Saat hendak menutupnya, mata Meila tidak sengaja melihat sekotak susu pisang di dalam freezer.

“Eonni beli susu pisang?” Tanya Meila yang sudah kembali duduk di hadapan Fia dengan sekotak susu pisang di tangan kanannya.

Fia yang sedang fokus dengan makanannya itu mengalihkan pandangannya pada sesuatu yang sudah Meila letakkan di atas meja makan. Fia sedikit mengerutkan kening melihat susu pisang di hadapannya itu. Seingatnya, dia tidak membeli susu pisang kemarin.

“Seingatku, aku tidak beli susu pisang satu kotakpun.” Jawab Fia sambil mencuci piring yang tadi mereka berdua gunakan untuk makan. Ya, impas kan. Meila yang masak dan Fia yang cuci piring.

“Lalu? Kau pikir susu pisang ini berjalan sendiri dari minimarket ke apartemen kita?”

Setelah mencuci piring, Fia kembali duduk dan menopang dagu dengan tangan kanannya sambil menatap langit berusaha mengingat kejadian semalam.

Fia mengambil note yang menempel di kotak susu pisang itu dan membacanya ‘Aku bukan seorang Ahjussi

Satu menit...

Dua menit...

Tiga menit...

Dan

“Aaa... Aku ingat semalam!”

Fia menatap Meila yang sudah siap mendengarkan apa yang dia ingat semalam.
“Kemarin itu...

Flashback On

Fia memasuki minimarket yang sudah sepi itu. Bagaimana tidak ini hampir larut malam pasti semua orang sudah bergelung dengan selimut mereka masing-masing.

Di dalam minimarket itu hanya ada Fia dan seorang lelaki dengan badan tinggi yang menutupi wajahnya dengan masker dan topi.

Fia berjalan ke arah lemari es dengan keranjang di tangannya yang sudah penuh akan camilan dan beberapa bahan makanan untuk sarapan besok pagi.

Sedangkan di sampingnya sudah ada lelaki yang sibuk memindahkan susu pisang dari lemari es ke keranjang belanjaan milik lelaki itu.

“Banyak sekali.” Batin Fia melirik lelaki yang ada di sampingnya itu.

LET GO (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang