Part 14

62 12 6
                                    

Cukup lama Taehyung dan Meila menikmati langit dan bintang di tempat rahasia Taehyung.

"Mei-ah," Ucap Taehyung melirik sekilas Meila yang masih setia menatap bulan yang ada di atas sana sambil menggumamkan kata iya.

"Kenapa kau mau berteman denganku?" Tanya Taehyung membuat gadis berkacamata itu menatap Taehyung sepenuhnya dengan kerutan tipis di dahinya.

"Aku bukan tipe orang yang pemilih dalam pertemanan Tae."

"Itu yang aku tidak suka darimu, Mei-ah. Kau terlalu mudah mempercayai seseorang." Jawaban Taehyung membuat Meila sedikit kesal memang apa salahnya percaya dengan semua orang.

"Apa salahnya?" Tanya Meila membuang muka ke arah lain.

"Kau jadi lebih mudah dibohongi jika seperti itu!" Ucapan Taehyung kali ini benar-benar membuat Meila tersinggung. Meila menatap tajam ke arah pria yang menggunakan maskernya itu.

"Kenapa tiba-tiba kau membahas ini Tae, apa saat ini kau sedang membohongi wanita bodoh di sampingmu ini?" Tanya Meila sedikit emosi, kali ini Taehyung yang berganti menatapnya dengan mata sedikit membola. Taehyung hanya tidak menyangka Meila akan mengatakan itu.

"Kenapa kau terlihat terkejut?" Tanya Meila membuat Taehyung menetralkan kembali ekspresi wajahnya, namun sayang Meila sudah terlanjur curiga padanya.

"Kau sungguh sedang membohongiku saat ini?" Tanya Meila sedikit penuh penekanan.

Meila berdiri dari duduknya membuat Taehyung spontan melakukan hal yang sama. Bukan maksud Taehyung menyinggung wanita yang selama ini selalu ada untuknya, dia hanya ingin memastikan wanita di depannya ini berteman tulus dengannya.

"Untuk pertama kalinya aku meminta padamu Tae..." Gumam Meila menjeda ucapannya, sedangkan sang tersangka sudah mulai gelisah, takut jika gadis di depannya ini tidak akan mau berteman dengannya lagi.

"Jika kau memang sedang membohongiku saat ini, aku mohon berhentilah!" Lanjut Meila melangkah menjauhi Taehyung.

'Lihat sekarang, apa yang kau lakukan?!' Runtuk Taehyung pada dirinya sendiri mengusap kasar wajahnya dan menyusul Meila.

"Mei, aku ti-"

"Aku ingin pulang," Potong Meila tak ingin mendengar penjelasan Taehyung.

"Aku antar pulang." Meila mengangguk dan mulai masuk ke dalam mobil diikuti Taehyung.

Meila tidak marah dengan Taehyung, dia hanya sedikit kecewa dengan apa yang dilakukan lelaki di sampingnya saat ini.

'Apa aku salah jika percaya kepada semua orang? Bukankah semua manusia terlahir bersih dan suci, itu berarti semua manusia ditakdirkan untuk menjadi orang baik bukan? Tapi memang setelahnya, manusia itu sendiri yang akan memilih untuk mempertahankan takdirnya atau justru merubahnya. Aku benar kan?' pikir Meila mengarahkan pandangan ke arah jendela mobil.

"Terimakasih..." Ucap Meila setelah mobil yang ditumpanginya berhenti tepat di depan gedung apartemennya.

Meila keluar dari mobil dan diikuti Taehyung yang masih merasa bersalah.

"Kau tidak pulang?" Tanya Meila seolah sudah melupakan kejadian barusan. Justru sikap seperti itu yang membuat Taehyung semakin takut.

"Aku minta maaf... Aku tida-"

"Lupakan saja... Pulanglah, ini sudah hampir larut, orang rumah pasti sudah menunggumu." Jawab Meila tersenyum sangat tipis, sedangkan Taehyung menggeleng cepat sebagai respon.

"Aku akan menjelas-"

"Tae, aku tahu kau sedang berbohong padaku saat ini. Jika tidak, kau tidak akan segelisah ini bukan?" Perkataan Meila membuat Taehyung sedikit gelagapan.

LET GO (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang