"Woahh aku baru tahu ada tempat seperti ini di Korea!" Ujar Jimin menelusurkan matanya ke berbagai arah.
Taehyung tersenyum menatap tempat yang ia pijaki saat ini. Jujur dia sedikit rindu dengan tempat rahasianya ini. Ya, ini tempat rahasia Taehyung, dia akan kesini jika suasana hatinya sedang tidak baik. Selain bisa melihat bintang, Taehyung juga bisa lebih leluasa di sini karena tempatnya yang sepi. Tidak banyak orang yang bisa menjamah tempat ini.
Senyum Meila mengembang, ini benar-benar tempat paling indah yang pernah dia lihat. Lahan hijau dengan aliran sungai di depannya dan pastinya langit yang terlihat sangat indah dengan ratusan bintang yang menghiasi. Meila menghirup udara dan memejamkan matanya sejenak, merasakan semilir angin yang menerpa wajahnya.
"Bagaimana kau suka tempatnya?" Tanya Taehyung yang sudah mendudukkan tubuhnya di atas lahan hijau di samping Meila yang masih berdiri.
"Aku sangat menyukainya, Tae..." Jawab Meila mendudukkan tubuhnya di samping Taehyung sambil tersenyum.
Kalian bertanya di mana Jimin, dia sedang mencari minum dan beberapa camilan untuk mereka konsumsi di bawah langit indah malam ini. Tersisalah Taehyung dan Meila di sana.
"Sebenarnya ini tempat rahasiaku," Meila menolehkan wajahnya menatap Taehyung yang pandangannya masih setia menatap bintang.
"Aku akan kesini jika sedang merindukan nenekku..."
"Memangnya... Dimana nenekmu?" Tanya Meila membuat Taehyung melirik sekilas wanita yang sedang membenarkan kacamatanya yang turun.
"Dia sudah pergi... Pergi jauh dan tidak akan ada yang bisa menggapainya," Meila paham jawaban Taehyung dan menepuk pelan pundak Taehyung yang terbalut jaket.
"Semuanya pasti akan pergi jika sudah waktunya, Tae... Ikhlaskan nenekmu, jangan buat langkahnya berat karena kau belum mengikhlaskannya." Jawaban Meila sedikit membuat Taehyung tenang. Ya walaupun hanya sedikit.
Taehyung dan Meila kembali melakukan aktivitasnya memandang langit dan para dayang-dayangnya. Sesekali Meila menuliskan sesuatu di atas note yang dia bawa. Taehyung baru menyadari wanita di sampingnya ini membawa note dan sebuah pena.
Cukup lama mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga Taehyung membuka percakapan.
"Mei-ah,"
"Hmm.."
"Apa kau punya mimpi?" Tanya Taehyung membuat Meila menutup notenya dan memasukkan kembali ke dalam saku Hoodie nya.
"Ani." Jawaban Meila membuat pria di sampingnya itu menoleh cepat ke arah Meila dengan dahi yang sedikit mengerut.
"Kenapa?"
"Tidak apa... Hanya ingin mengikuti alur yang sudah Tuhan gariskan untukku." Meila tersenyum menatap salah satu bintang yang lebih bersinar dari bintang yang lain.
"Itu bukan sebuah mimpi, itu takdir. Aku bertanya tentang mimpimu di masa depan, bukan tentang takdirmu." Taehyung masih setia menatap wajah gadis berkacamata itu dari samping.
"Aku takut bermimpi, Tae..."
"Aku hanya takut suatu saat mimpi itu yang akan menghancurkan ku..." Tambah Meila dengan sedikit menyendu.
"Kau pernah dengar sebuah kalimat tidak?" Tanya Taehyung membuat Meila mengalihkan pandangan ke Taehyung yang sudah menghadapkan tubuh sepenuhnya ke arah Meila.
"Bermimpi lah melebihi tingginya langit, setidaknya jika kau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang."
Ucapan Taehyung membuat Meila yang mendengarnya sedikit terkekeh. Apanya yang lucu, pikir Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET GO (TELAH TERBIT)
FanfictionKetika hati sudah keluar dari jalurnya, dan ketika takdir yang mempertemukan namun takdir itu juga yang melarang keras untuk bersama . . . Patah hati terperih adalah ketika perbedaan terlihat sangat jelas di antara kita, Dan sampai kapanpun aku tida...