Part 31 (Special Part)

58 14 0
                                    

Saengil chukaeee Jimin-aaaaahhhh... Doa terbaik untuk kesayangan author yang satu iniii, semoga selalu bahagia Jimin Oppa... Aamiin.

Special Part for JM 👇👇
.
.
.

Surya kembali menyapa seluruh bagian dunia dengan sinarnya, seolah mengatakan pada semua penghuni bumi 'Semoga bahagia hari ini'.

Suasana pagi hari semakin terasa disaat beberapa burung menari di atas Langit menunjukkan suara merdunya kepada seluruh manusia.

Terhitung sudah tiga hari sejak para member BTS melakukan comebacknya bersama penggemar yang sangat mereka cintai. Dan terhitung sudah lebih dari dua Minggu pula Jimin tidak menemukan keberadaan wanita yang saat malam itu menemaninya di rumah sakit. Ya, satu hari sebelum Jungkook pulang dan satu hari sebelum Meila benar-benar menghilang seperti ditelan samudera.

"Kau seorang Hyung yang hebat, Jimin Oppa... Teruslah seperti itu,"

Hanya itu kalimat terakhir yang Jimin dengar dari Meila sebelum wanita itu benar-benar menghilang dan menepati janjinya pada Hyung pucatnya itu.

Jimin tidak tahu, apa Meila sudah kembali ke Indonesia atau justru dia masih di sekitar sini, hanya saja takdir yang menyembunyikannya?

Satu hari sebelum kepulangan Jungkook dari rumah sakit, Jimin benar-benar dibuat terpesona oleh Meila. Pasalnya malam itu, Meila menjadi sosok yang seakan bersedia membantunya berjalan disaat tak ada satu tangan pun yang peduli padanya.

Tapi dua hari setelahnya, Jimin kembali ke rumah sakit untuk menemui gadis itu dan benar, gadis itu sudah tidak di sana meninggalkan Jimin yang masih membutuhkan tangan untuknya belajar berjalan menghadapi kehidupan.

Jimin jadi ingat perkataan Meila malam itu yang memintanya untuk terus menjadi Hyung yang hebat untuk Taehyung dan Jungkook. Tapi kenapa justru Meila mempersulitnya untuk menjadi seperti itu? Tak bisakah dia membantunya untuk menjadi Hyung yang hebat bagi kedua dongsaengnya itu. Kenapa harus menghilang seperti ini.

Saat ini Jimin sedang di dorm bersantai di atas kasur empuknya. Ya, mereka diberi libur selama seminggu pasca comeback.

"Jim, dia apa kabar ya?" Tanya sahabatnya itu yang masih setia menatap langit-langit kamar membuat Jimin melemparkan tatapan sendu pada sahabatnya itu.

"Apa kau sudah benar-benar mencarinya?" Tanya Jimin menatap ponsel seolah acuh dengan apa yang Taehyung tanyakan kendati hatinya selalu memikirkan kemana gadis itu pergi.

"Sekalipun aku sudah mengatakan bahwa aku akan menjauhinya, aku selalu ke apartemennya diam-diam namun tak ada tanda-tanda kehidupan Meila dan temannya itu di sana." Ucap Taehyung lirih. Dia merindukan gadisnya itu, sama seperti Jimin yang merindukan bulan sabitnya.

"Aku akan membantumu mencarinya," Taehyung mengangguk lesuh merespon ucapan Jimin dan menghadapkan seluruh badannya ke arah balkon membelakangi Jimin.

Jimin memutuskan untuk keluar dari kamarnya meninggalkan Taehyung yang sedang dilanda gelisah itu, meskipun diapun sama.

Salahkah jika dia mengatakan bahwa dia menyayangi gadis itu? Salahkah jika kali ini dia mencintai orang yang sama dengan orang yang sahabatnya itu cintai?

Dia bukan Tuhan yang bisa menentukan bagaimana jalannya Takdir.

Dia hanya manusia yang berusaha menjaga hatinya untuk tidak jatuh cinta pada gadis pujaan sahabatnya itu. Tapi ternyata Tuhan sedang ingin menguji bagaimana caranya dia memperjuangkan cinta dan menjaga persahabatannya.

LET GO (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang