Part 32

48 12 3
                                    

"Aku pulang..."

"Eoh darimana saja kau?" Sahut seorang namja yang sudah berdiri di hadapan namja berpipi mochi dengan kedua tangan di samping pinggang.

"Aah mianhaeyo Jin Hyung... Tadi aku ketiduran di coffe shop," Jawab Jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal membuat pria yang lebih tua di depannya itu menatapnya tak percaya.

"Aishh Jimin-ah, apa ranjang di kamarmu itu tidak cukup nyaman dibandingkan dengan meja datar di coffe shop itu hahh?!" Tanya Seokjin tak habis pikir dengan dongsaeng mochinya ini. Bagaimana bisa seorang idol seperti dia tertidur di tempat yang tidak seharusnya, pikir Seokjin.

Jimin menggelengkan kepalanya kuat dengan tatapan polos ke arah Seokjin yang menghela nafasnya lelah. Satu namja lain yang berdiri di samping Seokjin mengangkat salah satu tangannya menepuk bahu lebar itu.

"Sudahlah Hyung, yang penting Jimin sudah pulang dengan selamat kan. Kau istirahatlah, aku yakin kau lelah karena seharian ini mengurus kami." Ucap namja berdimple itu tersenyum menatap Hyung tertua mereka.

"Ahh kau benar Namjoon-ah... Aku akan istirahat, dan untuk kau Jimin! Jangan diulangi lagi, Arrachi?!" Jawab Seokjin sembari memberi peringatan tegas untuk Jimin.

"Ne Jin Hyung..." Gumam Jimin menundukkan kepalanya dalam.

"Hufftt... Hari yang melelahkan, Seokjin." Ucap Seokjin untuk dirinya sendiri yang sudah melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu.

Bagaimana tidak lelah, seharian ini dia harus mengurus trio maknae Bangtan yang emosinya sedang tidak stabil itu. Dari mulai Jungkook yang sulit untuk makan, Taehyung yang hanya terus berdiam diri di kamarnya, dan ditambah lagi Jimin yang keluar tanpa pamit membuat kepalanya benar-benar pusing. Seokjin berharap semoga besok tidak semelelahkan ini.

"Wajar jika Seokjin Hyung seperti itu, dia hanya khawatir karena kau tidak menerima satupun panggilan dari kami, bahkan pesan yang dikirim Kookie pun tidak ada yang kau balas." Ucap Namjoon memberi pengertian pada Jimin.

"Ne... Mianhaeyo Namjoon Hyung," Jawab Jimin lirih dengan pandangan yang masih menatap lantai. Namjoon menghela nafasnya pelan dan mengusap gemas kepala dongsaeng kesayangannya itu.

"Geurae... Apa kau sudah makan?" Tanya Namjoon mencairkan suasana antara dirinya dan Jimin. Jimin hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Makanlah, kami sengaja menyimpan bagianmu di meja makan." Ujar Namjoon diangguki oleh Jimin.

Jimin melangkahkan kakinya ke arah dapur dengan sedikit gontai. Dia merasa bersalah karena membuat para Hyungnya khawatir, terutama Hyung tertuanya itu. Merepotkan sekali kau, Jimin.

"Lagipula kenapa bisa sih aku tertidur di sana!!" Runtuk Jimin dengan suara pelan karena takut akan mengganggu istirahat member yang lain.

"Eoh sudah pulang? Ku kira kau tak akan pulang." Ucap seorang namja yang duduk di salah satu kursi di meja makan dengan sekaleng soda di tangannya. Jimin hanya melirik sekilas Hyung pucatnya itu dan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Setelahnya hanya ada keheningan yang menguasai mereka berdua. Jimin yang sibuk dengan makanannya dan Yoongi yang sibuk memikirkan sesuatu sembari sesekali melihat ke arah dongsaeng mochinya itu.

"Jimin-ah," Jimin berdehem sebagai jawaban.

"Saat aku meracau Malam itu... Apa ada momen yang aku lupakan?" Tanya Yoongi membuat Jimin terpaku sebentar pada posisinya yang saat ini membuka lemari pendingin untuk mengambil minuman.

"A-aniyo... Waeyo?" Tanya Jimin mencoba menutupi kegugupannya, dan sayangnya Yoongi sadar akan kegugupan dongsaengnya itu.

"Aku hanya merasa ada yang terlewatkan,"

LET GO (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang