Part 17

53 12 2
                                    

Meila berjalan sambil sesekali menengadahkan wajahnya ke atas menghalau air mata yang siap jatuh.

Saat sudah sampai di dekat dapur Meila tidak menemukan Seokjin, memang ada satu pemuda yang membelakanginya di dapur tapi Meila tahu itu bukan Seokjin.

Saat tubuh itu berbalik dengan sekaleng minuman soda di tangannya, Meila sedikit terkejut. Namun setelahnya dia menundukkan sedikit kepalanya dan berkata "An-Annyeonghaseyo..."

Pemuda itu tidak menjawab sapaan Meila. Tatapan datar dan tajam yang pemuda itu berikan untuk Meila.

Meila seperti tertangkap basah di hadapan pemuda itu. Seolah Meila melanggar peraturan yang sudah disetujui.

Meila hanya bisa menunduk sambil memainkan jemarinya. Hingga suara lain datang menyelamatkannya membuat Meila sedikit bernafas lega.

"Jangan menatapnya seperti itu, Hyung!" Ucap Jimin tegas yang sudah berdiri di samping Meila namun pemuda itu tidak memperdulikan ucapan Jimin.

"Yakk Hyungg! Kau tidak mendengar ucapanku?! Jangan memberikan tatapan seperti itu pada seorang tamu!" Ucap Jimin lagi membuat pemuda itu menatap Jimin tajam.

Namun beberapa detik kemudian, pemuda itu berjalan mendekati Meila dan berucap pelan "Tepati janjimu!"

Meila mengangguk sebagai jawaban membuat Jimin mengerutkan kening, apa yang hyungnya katakan pada wanita di depannya ini?

"Maafkan sikap hyungku barusan ya Mei..." Meila hanya mengangguk.

"Ayo kembali ke kamar Taehyung! Aku yakin dia pasti senang melihatmu." Ajak Jimin berjalan lebih dulu, namun tidak dengan Meila yang masih terdiam di tempatnya.

"Aku pamit pulang saja, Jimin Oppa." Ucapan itu berhasil membuat Jimin membalikkan badannya menatap wanita berkacamata di depannya.

"Taehyung bahkan belum melihatmu,"

"Justru karena Taehyung Oppa belum melihatku, aku harus segera pergi."

"Jangan dengarkan apa yang hyungku katakan padamu malam itu! Jangan lakukan apa yang hyungku minta padamu!" Ucap Jimin kesal.

"Aku sudah berjanji padanya." Jawab Meila menundukkan kepalanya.

"Kau tidak perlu menepatinya!"

"Aku tidak pernah diajarkan untuk mengingkari sebuah janji."

Jimin mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar.

"Aarggh! Dengar ya Mei-ah, jika demam Taehyung tidak turun juga, aku sendiri yang akan menyeretmu kemari untuk merawat Taehyung!" Ungkap Jimin dengan wajah yang sama kacau dengan sahabatnya malam itu. Dia hanya tidak ingin melihat Taehyung seperti manusia yang memiliki raga namun tidak memiliki jiwa.

"Aku permisi dulu, Jimin Oppa..." Meila menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dorm. Sebelumnya, Dia sudah mengabari Fia jika akan pulang lebih dulu.

Kamar Hobi-JM-V

"Hyung, kau sudah bangun? Apa kepalamu masih sakit?" Tanya Jungkook saat melihat Hyung aliennya perlahan membuka mata.

"Kepalaku sudah tidak sakit, Kookie... Tidak perlu khawatir." Jawab Taehyung pelan.

"Ah Hyung, Fia menjengukmu kemari." Ucap Jungkook dengan senyum khasnya.

"Annyeonghaseyo, Taehyung Oppa..." Sapa Fia dibalas senyuman lemah oleh Taehyung.

"Apa... Kau kesini sen-"

"Meila tadi juga menjengukmu Tae Hyung, tapi kau masih tidur." Potong Jungkook membuat Taehyung sedikit bahagia mendengar wanita yang dia rindukan datang menjenguknya, meskipun dia tidak melihatnya di sini.

LET GO (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang