Semilir angin berhembus menerpa wajah Meila yang saat ini tertutup oleh masker. Seolah tak memperdulikan angin yang mencoba mengganggunya, mata Meila hanya fokus pada satu objek di depannya. Hamparan rumput luas dan langit biru dengan hiasan awan yang menemaninya.
"Kau baik-baik saja kan?" Tanya seseorang yang berdiri di samping Meila saat ini.
"Haruskah aku menjawabnya?"
"Kau tak merindukanku?" Tanya seseorang itu lagi dengan pandangan menatap lurus ke depan.
"Tidak."
'Aku merindukanmu, Taeyong-ah...'
Meila merindukan momen disaat dia bersama Taeyong menatap langit malam di tempat ini. Ya, Taeyong bukan Taehyung.
Meskipun mereka adalah orang yang sama, tapi entah kenapa rasanya berbeda bagi Meila.
Meila merasa bahagia melihat Taeyong, tapi merasa sakit saat melihat Taehyung.
Meila pun tak tahu apa sebabnya, apa kalian tahu kenapa? Coba beritahu Meila kenapa...
"Aku merindukanmu jika kau ingin tahu, Mei." Ungkap Taehyung tersenyum sendu menatap objek yang sama.
"Bukankah aku sudah melarangmu untuk menemui ku lagi, Taehyung Oppa?"
"Kau bilang aku tidak boleh menemuimu jika aku belum berani jujur padamu, kan?" Ucapan itu membuat Meila menarik sedikit ujung bibirnya. Sedikit, hanya sedikit.
"Aku akan jujur padamu sekarang. Itu kenapa aku berani menemuimu, Mei-ah." Jawab Taehyung tanpa keraguan.
"Aku menutupi identitasku yang sesungguhnya, karena aku ingin mengenalmu sebagai orang biasa... Bukan sebagai idol."
"Aku hanya takut jika hatiku memilih orang yang salah," Ungkapan Taehyung mampu membuat Meila menatapnya dengan pandangan tak mengerti.
"Aku takut jika kau tahu aku idol, kau tidak akan dengan tulus menemaniku," Ucap Taehyung menatap kedua mata Meila dengan tatapan yang penuh akan kerinduan.
"Aku takut kau tidak akan dengan tulus menghiburku disaat aku merindukan nenekku,"
"Aku takut kau tidak akan dengan tulus menenangkanku saat kegelisahan menguasai hatiku,"
"Aku takut Mei-ah..."
Meila menghela nafasnya pelan, menundukkan kepalanya mengontrol air mata yang siap jatuh ke pipi gembulnya itu.
"Apa selama ini aku terlihat tidak tulus menemanimu, Tae?" Tanya Meila lirih mulai mengangkat wajahnya menatap pria yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"Apa selama ini aku selalu meminta imbalan disaat aku berhasil menenangkanmu?" Tanya Meila yang saat ini menatap kedua mata elang milik lawan bicaranya itu.
"Aku selalu bahagia disaat aku berhasil mengembalikan senyum kotakmu itu, Tae..." Ucap Meila dengan bola mata yang bergetar menatap mata Taehyung yang saat ini menutup.
"Hanya itu... Hanya dengan melihatmu tersenyum lagi itu sudah termasuk imbalan bagiku, Taehyung-ah..." Suara bergetar milik Meila yang untuk pertama kalinya memanggil nama Taehyung dengan sebutan yang sempurna.
'Aku suka kau memanggil namaku seperti itu, Mei-ah.' batin Taehyung.
"Ya, aku tahu... Aku tahu kau tulus padaku, Mei-ah... Aku tahu itu,"
"Maaf karena sudah membohongimu, aku benar-benar menyesal melakukannya..." Gumam Taehyung lirih namun masih bisa di dengar oleh Meila.
"Aku sudah memaafkanmu," Jawab Meila menghapus sedikit air matanya yang entah sejak kapan turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET GO (TELAH TERBIT)
FanfictionKetika hati sudah keluar dari jalurnya, dan ketika takdir yang mempertemukan namun takdir itu juga yang melarang keras untuk bersama . . . Patah hati terperih adalah ketika perbedaan terlihat sangat jelas di antara kita, Dan sampai kapanpun aku tida...