Mr. and Mrs. Giannuca 🌹

1.2K 90 28
                                    

"Saya nikah dan kawinkan Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja binti I Gede Suraharja dengan ananda Muhammad Raja Giannuca Putra bin Muhammad Fachruddin dengan mas kawin uang tunai sebesar 140.000 USD dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" Ucap seorang ustadz yang menjadi penghulu untuk akad nikah Mahalini dan Nuca hari ini. Nuca menjabat tangan penghulu tersebut, menatap lekat bola mata penghulu, dan mulai mengucapkan lafal ijab Qabul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja binti I Gede Suraharja dengan mas kawin uang tunai sebesar 140.000 USD dan seperangkat alat shalat, tunai!" Nuca mengucapkan kalimat tersebut dengan satu tarikan nafas. Ia kini dapat menghela nafas lega.

"Alhamdulillah, bagaimana para saksi?" Tanya penghulu, menatap sekeliling.

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

"Alhamdulillah!" Mahalini dan Nuca mengucap syukur sebanyak-banyaknya setelah itu.

"Baarakallahu likulii wahidimmingkumaa fii shaahibihi wa jama'a bainakumma fii khayrin"

Setelah melafalkan doa-doa, penghulu memerintahkan Nuca, sebagai mempelai pria untuk mencium kening Mahalini yang kini telah sah menjadi istrinya.

Nuca pun mencium kening Mahalini, yang kini tampak sangat cantik dengan balutan kebaya putih. Mama Angke yang menyaksikan itu pun menatap keduanya haru, Papa Aru yang berada di sebelahnya pun mengusap lembut lengan sang istri.

Setelah sederet rangkaian prosesi ijab Qabul dilakukan, kini keduanya tengah berkumpul bersama teman-teman Idol mereka.

"Wuidih! Udah sah, nich!" Goda Samuel, menaikkan alisnya, bermaksud menggoda keduanya.

"Iya dong!" Balas Mahalini sedikit berbangga diri.

"Gile lo, Nuc! 140 rebu dollar loh!" Ola menatap Nuca dengan tatapan salutnya.

"Ngumpulin nya susah, kak!" Sahut Samuel, yang mengerti perjuangan Nuca.

"Gimana, Lin? Seneng?" Tanya Tiara menatap Mahalini yang tengah menyenderkan kepalanya di pundak Nuca yang sudah sah menjadi suaminya.

"Alhamdulillah, seneng banget!" Balas Mahalini tak bisa menahan rasa bahagianya. Mahalini menatap Nuca bahagia, yang juga dibalas tatapan bahagia oleh Nuca.

"Alhamdulillah ye, Nuc! Ga sia-sia nunggu lama!" Richard menambahkan, dengan tatapan menggodanya.

"Kei mana?" Mahalini mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tak melihat sahabatnya itu.

"Masih di Malang, Lin. Tadi pas kamu ijab Qabul, aku tadi video call-an. Nanti katanya langsung ke Bali." Ucap Tiara menjelaskan.

"Huhu, awas aja ngga dateng!"

"Ini langsung flight kan apa gimana?" Ziva yang tengah memangku putrinya, bertanya kepada Mahalini juga Nuca.

"Iya, Ziv." Balas Nuca mengiyakan.

"Itu NLT pada dateng, ya?" Novia menunjuk ke arah segerombolan penggemar Mahalini juga Nuca, membuat yang lain melihat ke arah tunjuk Novia.

"Iya, dateng." Balas Mahalini menatap senyum penggemar-penggemar mereka.

"Gila sih! Se-solid itu!" Tiara berdecak kagum.

"Iya tau, aku aja kadang ga percaya! Apa yang mereka doain jadi kenyataan." Tambah Mahalini, dengan tatapan harunya.

"Jangan maen-maen deh sama omongan!" Ola menimpali, ia pun mengetahui dengan jelas perjalanan cinta dari Mahalini juga Nuca.

"Bener banget!" Ziva menyetujui ucapan Ola.

Kembali [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang