Family Time

889 78 16
                                    

Kogomegen yagang baganyagak
(Yang pabam-paham aje) 😌

Setelah menghabiskan beberapa waktu di Bali, kini Mahalini sudah mulai mengikhlaskan kepergian sang papa secara perlahan. Nuca memutuskan untuk mengajak istri dan kedua putrinya untuk berlibur bersama ke salah satu villa milik Nuca di daerah Denpasar.

"Lin, baju nya udah dimasukin semua, kan?" Tanya Ugek memperhatikan adik iparnya, yang tengah mendorong stoller.

"Udah, itu dipegang mas Nuca." Jawab Mahalini mengangguk, menatap suaminya.

"Hati-hati ya Nuc, kalo ada apa-apa telpon aja, nanti kita susul." Dion menghampiri keduanya, Nuca mengangguk mengiyakan.

"Gapapa ga bawa mbak, Lin? Bawa aja! Mbok Sri suruh ikut aja, ga mau?" Tanya Ugek memastikan.

"Ga usah kak, aku bisa kok handle nya, lagi pula paling juga stay di villa aja." Mahalini menolak sembari menggeleng. Ugek mengangguk.

Selepas menghantarkan kepergian Mahalini juga Nuca, Ugek beserta Jody dan Dion kembali masuk kedalam rumah.

"Mas, bawanya pelan-pelan, anak-anak lagi pada tidur." Mahalini meminta Nuca untuk membawa mobilnya dengan perlahan, agar tak membangunkan kedua anak mereka. Mereka pun mulai menuju ke villa milik Nuca.

Setelah beberapa menit melakukan perjalanan, kini keduanya telah tiba di villa tersebut. Mahalini yang dibantu Nuca membawakan perlengkapan mereka juga anak mereka, sedangkan Mahalini mendorong stoller di sebelah Nuca.

"Berat ga, mas? Mau aku bantu? Sini nih, tanganku kosong." Mahalini melihat Nuca sedikit kesusahan membawa tas dirinya, milik Mahalini juga perlengkapan bayi mereka.

"Gapapa, bentar lagi juga nyampe." Tolak Nuca. Kini, mereka pun telah berada di kamar yang memang telah Nuca pesan untuk keluarganya. Mahalini sangat takjub kala menyaksikan pemandangan villa tersebut yang menyuguhkan suasana pantai di alam terbuka, dengan kolam renang private.

"Ih bagus banget, mas!" Ujar Mahalini senang. Ia pun mendorong stroller bayi mereka memasuki kamar tersebut, disusul Nuca dari belakang.

"Suka?" Tanya Nuca, menyaksikan Mahalini yang masih terpana melihat pemandangan di hadapannya itu.

"Banget Ya Allah! Yang kayak gini yang bikin aku ga mau pulang!" Mahalini membalasnya dengan anggukan yakin, Nuca meletakkan perlengkapan mereka sebentar, lalu memeluk Mahalini dari belakang.

"Nanti kesini lagi ya." Ujar Nuca berbisik di belakang Mahalini, ikut senang akan tanggapan positif sang istri.

"Mas kamu inves ini udah lama?" Mahalini bertanya penasaran.

"Udah lumayan, ini baru bisa lunas tahun ini." Nuca membalasnya, masih dengan posisi memeluk Mahalini dari belakang.

Oe oe oe

Latisha bersuara, membuat Mahalini menengok putrinya dengan segera, lalu mengambilnya, agar tak membangunkan Larissa yang masih tertidur pulas.

"Sayang, haus ya? Nen sama mama ya. Ssst anak mama pinter ga boleh nangis ya? Nanti adek nya bangun." Mahalini mulai menduduki kasur dan mulai menyusui putrinya, sedangkan Nuca sedang merapikan perlengkapan yang mereka bawa.

"Nanti aku beresin mas, mas tidur aja. Kamu nanti ada zoom meeting, kan?" Mahalini bertanya membuat Nuca menepuk dahinya, baru mengingat hal itu.

"Ye, lupaan!" Goda Mahalini, membuat Nuca menyengir.

"Emang mau disini berapa hari, mas?" Mahalini bertanya dengan tangannya yang masih menggendong Latisha yang tengah asyik menyusu.

Kembali [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang