32

341 56 7
                                    

RAMEIN LOH YA🤍•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RAMEIN LOH YA🤍
•••

Jari Satya mengetuk pelan setir mobil, sesekali tangan nya bergerak untuk menyangga kepala nya bersandar di jendela mobil. Pandangannya mengarah ke depan untuk fokus menyetir. Cuaca malam ini terasa lebih dingin, Satya mempercepat laju mobil nya untuk menjemput Illa di Mansion Algora.

Ia mengingat lagi perkataan kakek Fanston di pantai semalam. Saru harian dirinya merenung didalam kamar. Bahkan telpon dan chat dari Adlia tidak dibalas nya, padahal Minggu depan mereka akan bertunangan.

Satya membuka pintu mobil nya dan sedikit berlari untuk masuk kedalam mansion. Sesekali dia melirik kanan dan kiri untuk memastikan sesuatu.

"Ayo pulang." Ila sudah berdiri manis di depan Satya. Satya agak bingung melihat Ila, kenapa adik nya ini langsung mau pulang? Biasanya malah dia yang mengusir Satya jangan cepat menjemput.

"Kok cepet?." Tanya Satya lalu berdehem pelan.

"Gak papa, pengen istirahat aja besok ada tes," Ila menarik pelan tangan Satya. Satya mengikuti langkah Ila dengan sesekali melirik ke belakang.

"kemana semua orang?" Gumam Satya masih di dengar Ila.

"Iza dikamar sama Bunda, kalau kak Max kerja lah." Jawab Ila dengan mendongak untuk melihat Satya.

"Emm yang lain?." Tanya nya ke Ila.

"Yang lain?" Ila kembali bertanya dengan kening mengkerut.

"Cuman itu yang tinggal disini, kakak lupa?."

"ah iya." Satya menggaruk hidung nya karna Ila melihat nya dengan tatapan memicing.

"hmmm." Dehem Ila panjang kembali berjalan dengan tangan yang masih menggenggam Satya.

"Kak Queen," Ila menggantung ucapannya.

Ila kembali melihat Satya yang ternyata juga menatap nya dengan menuntut. Ila terkekeh kecil melihat respon Satya.

"Lagi pergi, dari sore tadi."

"Kemana?" Tanya Satya cepat, Ila tidak menjawab pertanyaan Satya malah lari cepat menuju mobil. Satya berjalan cepat menghampiri Ila.

Brakk
Satya menutup pintu mobil dengan keras membuat Ila yang sedang menyetel Radio ter-aigo kamjagiya.

"Ini mobil mahal, pelan lah kak." Gerutu Ila membuat Satya mendengus sebal.

"Oh iya, kenapa Lusa aku disuruh libur sama Mami kak?" Tanya Ila yang baru mengingat Chat Mami nya siang tadi.

"Beli Dress kali." Kata Satya mengetikkan kedua bahu nya juga karna bingung.

"Huh, buat apa?."

Bukannya menjawab pertanyaan Ila, Satya malah memperbesar volume lagu yang sedang di putar. Sesekali kepalanya mengangguk mengikuti irama lagu. Ila memilih memainkan Game di Hp nya, sesekali ia teriak karna kalah.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang