38

272 40 2
                                    

RAMEIN LOH DEAR😡BIAR AKU NYA SEMANGAT GITU LOH ARGHHH GA PEKA BANGET KAYA MAS 'CRUSH' ༎ຶ‿༎ຶ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RAMEIN LOH DEAR😡
BIAR AKU NYA SEMANGAT GITU LOH ARGHHH GA PEKA BANGET KAYA MAS 'CRUSH' ༎ຶ‿༎ຶ

•••

"Berseri banget tuh muka." Adlia mendelik tajam kearah Vanya. Vanya emang suka mencibir dirinya, membuat Adlia ingin membuang nya dari daftar 'persepupuan'.

"Gak seneng!" Seru Adlia sewot.

"Kapan ya gua jadi istri Anta." Ujar Vanya menghela nafas kuat. Adlia tersenyum miring bersiap mengejek Vanya.

"Kasian banget cuman bisa ngehalu. Gua dong udah dapet tinggal ngucap kata 'sah' udah jadi bini Satya." Sombong Adlia lalu melempar boneka kecil milik nya ke Vanya.

"Alah sombong amat Lo pembantu." Vanya balik melempar Adlia, hidung boneka yang keras berhasil mengenai kening Adlia.

"Ishh!" Geram Adlia menggerakkan gigi nya.

"KELUAR LO!" Teriak Adlia mengusir Vanya. Vanya ngacir keluar kamar Adlia tidak lupa menutup pintu dengan keras.

Brak!

"Bukan sepupu gua." Gumam Adlia mengelus dada nya dengan sabar.

Vanya memilih duduk di ruang tengah sambil menonton televisi. Sesekali Vanya terkekeh sesekali miris juga mengadu nasib antara dia dan kartun Spongebob yang sedang di tampilkan.

"sebodoh apapun Patrick, dia masih punya sohib yang selalu dukung dia tanpa imbalan apapun. Lah gua? kaga." Ujar nya lalu menghembuskan nafas nya kasar.

Drttttt Drttt

"Sapa?" Tanya Vanya mengangkat panggilan.

"Ini gua, Refa." Vanya menegakkan badannya. Meletakkan cemilan yang tadi dipangkuannya diatas meja.

"Ada apa Lo nelpon?" Tanya Vanya agak sewot.

"Inget perjanjian awal, sesuai rencana." Setelah mengatakan itu Refa memutuskan panggilan sepihak. Vanya mengacak rambut nya kesal.

"Dog!" Umpat nya.

•••

"Mau kemana?" Refa menghentikan langkah kaki nya. Menoleh ke meja makan yang di tempati Reta seorang diri.

"ke dapur," Jawabnya.

"ngapain? nyuri?" Refa terkekeh mendengar itu. Tentu saja hahaha, kan dia yang jadi pewaris selanjutnya hahaha yah kan?

"Nyuri? buat apa sih Tante." Refa menarik kursi yang berhadapan dengan Reta. Reta menghentikan aktifitas makan nya untuk melihat apa yang dilakukan Refa.

"Aku pewaris selanjutnya, buat apa mencuri hal yang udah pasti jadi milik aku." lanjut nya dengan percaya diri. Reta menggenggam sendok dan garpu yang di pegang nya.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang